IPOL.ID – Memiliki album merupakan mimpi, pencapaian, sekaligus bentuk menunjukkan jati diri bagi setiap musisi yang sudah mengabdikan hidupnya di dunia musik. Tak terkecuali bagi Ivan Rivani, 51, penyandang disabilitas tunadaksa warga Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur yang merupakan seorang guru les gitar.
Dulu Ivan merupakan gitaris band rock dan pernah menjadi 10 besar juara Festival Rock Jakarta Selatan pada era tahun 90-an, kini sedang mempersiapkan album debut solonya. Di tengah kesibukannya sebagai guru les gitar akustik dan elektrik, serta loper koran di wilayah Kecamatan Jatinegara, Ivan tengah menggodok album bertajuk Alam Semesta.
“Tajuk albumnya Alam Semesta. Karena saya suka alam semesta, apakah ada kehidupan lain (ekstraterestrial) kan kita enggak tahu,” kata Ivan di Pulogadung, Rabu (18/10).
Dia mengatakan, banyak orang terlampau sibuk menjalani hidup mencari materi, kekuasaan di politik sehingga ‘membatasi’ pandangan sebatas pada apa yang dilihat di sekitar. Bahkan manusia justru banyak merusak alam, sehingga untuk ilustrasi cover album Alam Semesta nanti akan menggambarkan akhir zaman bumi dihantam meteor.
“Kita terlalu sibuk merusak alam. Kayak binatang buas di alam kan enggak boleh dibunuh, sekarang sudah banyak yang punah. Nanti ada di album saya ada 10 lagu, satu lagu instrumental,” bebernya.
Hingga kini sudah ada lima lagu dibuat Ivan di home recording menggunakan perangkat dari laptop, dengan genre diusung di antaranya rock, blues, jazz, pop, hingga dangdut.
Ivan menuturkan, saat masih usia muda dia memang lebih menekuni genre rock dan metal saat bermain musik bersama bandnya. Di antaranya Deep Purple, Rolling Stones, Queen. Kemudian Metallica, Anthrax, Slayer, dan Megadeth. Seiring waktu perjalanannya bermusik dan hidup dia mengaku tidak terpaku pada satu genre saja untuk didalami. “Semua genre masuk, saya enggak mau terpaku. Lima lagu sudah selesai pengerjaannya dari empat bulan lalu. Musiknya kunci (gitar) chord jalan. Ada juga lagu sederhana,” ucapnya.
Dalam pembuatan album Ivan menggunakan seluruh kemampuan yang didapat saat bermain band, dan kala sekolah Yamaha Popular Music Course saat lulus di jenjang Advance 1.
Mengenai apakah album akan terkenal atau tidak nantinya Ivan tidak terlalu memikirkan, yang terpenting album tersebut dapat menunjukkan karakternya sebagai seorang gitaris tulen. “Lagu saya yang sudah selesai (judulnya) Fenomena, Alam Semesta, Songsonglah Dunia, ada lagu cinta, lagu kelima tentang kritik sosial. Tentang perjalanan manusia, ulah manusia seperti apa,” kata Ivan.
Sementara, mengenai kebutuhan isian instrumen drum, bass, dan lainnya pada lagu-lagu di album Alam Semesta, Ivan bakal mengandalkan aplikasi recording di perangkat laptop miliknya. (Joesvicar Iqbal)