IPOL.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Timur saat ini tengah memetakan dugaan kerawanan saat pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) pada bulan Februari Tahun 2024.
Ketua KPU Jakarta Timur, Tedi Kurnia menerangkan, berdasarkan hasil pemetaan kerawanan saat Pemilu 2024 berisiko terjadi saat rekapitulasi penghitungan suara.
“Rekapitulasi pasca dari TPS ke kecamatan. Rekapitulasi pertama di kecamatan itu kurang lebih 17 hari, itu agak sedikit riskan ya,” tutur Tedi pada awak media di Jakarta Timur, Kamis (19/10).
Dijelaskannya, seperti di wilayah Jakarta Timur, terdapat 10 kecamatan dengan total Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sudah ditetapkan sebanyak 2.383.972 jiwa atau merupakan kota dengan pemilih terbanyak di Indonesia.
Bila dirinci, jumlah pemilih di Kecamatan Cakung sebanyak 421.015, Kecamatan Duren Sawit 332.461, Kecamatan Jatinegara tercatat 250.218, Kecamatan Ciracas tercatat 232.861.
Kemudian Kecamatan Kramat Jati tercatat 232.712, Kecamatan Cipayung 216.494, Kecamatan Pulogadung 229.274, Kecamatan Makasar 159.845, Kecamatan Matraman 141.761, dan Kecamatan Pasar Rebo 167.331.