IPOL.ID – Penyidik gabungan Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri tengah mengusut adanya dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo.
Berdasarkan Laporan Polisi (LP), sejumlah pihak yang dilaporkan diduga berasal dari pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tim gabungan tersebut pun intens melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak termasuk Ketua KPK, Firli Bahuri.
Merespon hal itu, mantan penyidik KPK Novel Baswedan meminta agar penanganan kasus tindak pidana tersebut dipercepat. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut, KPK akan semakin terpuruk citra dan kinerjanya.
“Banyak pihak yang mendapat informasi bahwa Firli Bahuri sudah menjadi tersangka. Apa benar?. Tapi kasus ini perlu dipercepat, agar KPK bisa diselamatkan dari setiap perbuatan korupsi pejabatnya yang menghancurkan KPK,” ujar Novel dikutip dari akun twitternya, Kamis (26/10).
Dia berharap ditanganinya kasus tersebut oleh aparat penegak hukum bisa mengungkap dugaan tindak pidana yang kemungkinan juga dilakukan oleh oknum pimpinan lembaga antirasuah lainnya.
“Semoga semua pimpinan dan pejabat di KPK yang berbuat korupsi bisa diusut tuntas,” harap Novel.
Seperti diketahui, penyidik Polda Metro Jaya bersama Bareskrim Polri kemarin telah memeriksa Ketua KPK, Firli Bahuri di Mabes Polri, Jakarta. Pemeriksaan saksi tersebut untuk mengungkap secara terang benderang dugaan pemerasan terhadap mantan anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi), Syahrul Yasin Limpo.
Selain memeriksa sejumlah pihak, tim gabungan tersebut hari ini juga menggeledah dua unit rumah yang diduga milik Firli. Kedua rumah dimaksud berlokasi di Kota Bekasi, Jawa Barat dan Jakarta Selatan. (Yudha Krastawan)