IPOL.ID – Seorang warga lanjut usia (lansia) diduga menjadi korban penembakan oleh komplotan pelaku pencurian sepeda motor bersenjata api di Jalan Porselen IV, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Korban penembakan penasihat RW 03, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung. Korban, Amir Syarifudin, 75, ditembak saat berupaya menggagalkan aksi pencurian sepeda motor milik anaknya yang diparkir di depan rumah pada Minggu (15/10) sekitar pukul 14.17 WIB.
Awal kejadian empat pelaku menggunakan dua sepeda motor hendak menggondol sepeda motor jenis matic milik anak Amir yang diparkir di tepi Jalan Porselen IV.
Dua orang berupaya menggasak sepeda motor, sedangkan dua lainnya menunggu di ujung Jalan Porselen IV untuk mengawasi keadaan agar aksi mereka tidak tepergok.
“Motor posisi di depan rumah, saya lagi duduk di teras. Tiba-tiba ada orang, saya pikir tetangga. Pas saya lihat ternyata bukan, dia lagi nyongkel (kunci kontak motor),” ungkap Amir, Senin (16/10).
Mendapati upaya pencurian itu, Amir sontak mencengkram tangan pelaku hingga kunci leter T yang digunakan untuk membobol kunci kontak sepeda motor anaknya terjatuh.
Namun setelah gagal melakukan aksinya, seorang pelaku mengeluarkan senjata api dari bagian pinggang sembari berupaya melarikan diri bersama rekannya yang menunggu di sepeda motor.
Dari jarak sekitar lima meter saat hendak melarikan diri tiba-tiba pelaku melesakkan tiga tembakan ke arah tubuh Amir, satu peluru di antaranya mengenai bagian lengan atas kanan.
“Dia ngomong ‘saya tembak ya, saya tembak’. Habis itu langsung nembak saya tiga kali, satu kena tangan saya. Setelah ditembak itu saya langsung masuk ke dalam rumah,” katanya.
Mendengar suara gaduh, anggota keluarga Amir yang berada di rumah saat kejadian sontak meneriaki pelaku untuk meminta pertolongan kepada warga sekitar di Jalan Porselen IV.
Seorang keponakan Amir, Idham, 21, yang saat kejadian berada di rumah pun bergegas mengejar komplotan pelaku yang melarikan diri ke arah Jalan Beton, Kayu Putih.
“Saya kejar, tapi di ujung jalan itu pelaku yang menembak pakde saya kembali menembak. Dia mencoba empat kali menembak saya, untungnya enggak ada yang kena,” tutur Idham.
Setelah menembakkan tujuh peluru ke arah Amir dan Idham tersebut, komplotan pelaku yang memiliki ciri fisik dengan tinggi sekitar 160 sentimeter dan postur tubuh kurus tersebut melarikan diri.
Selanjutnya Amir mendapat penanganan medis awal akibat luka tembak diderita pada bagian lengan atas dari seorang warga di Jalan Porselen IV yang merupakan seorang dokter.
“Peluru yang kena pakde untungnya enggak tembus, hanya nempel. Mungkin karena pas ditembak dari jarak agak jauh. Habis kejadian pakde langsung diobati tetangga yang dokter,” tukas Idham.
Idham menjelaskan, dari total tujuh tembakan yang diumbar pelaku hanya dua proyektil yang ditemukan di lokasi awal saat pelaku menembak Amir, empat proyektil lain tidak ditemukan.
Dua proyektil peluru tersebut kini sudah diamankan jajaran Unit Reskrim Polsek Pulogadung dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur sebagai barang bukti penyelidikan.
Merujuk hasil olah TKP Unit Reskrim Polsek Pulogadung dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, senjata api digunakan pelaku berjenis airgun yang diduga memiliki peluru besi.
“Kemarin sudah langsung lapor ke polis. Malamnya polisi sudah datang (untuk olah TKP), dan pakde juga sudah divisum di RS Persahabatan. Semalam visum didampingi anggota Polsek,” tutur Idham.
Kini kasus penembakan dialami Amir dan Idham dalam penyelidikan lebih lanjut jajaran Unit Reskrim Polsek Pulogadung dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Kanit Reskrim Polsek Pulogadung, AKP Wahyudi menjelaskan, pihaknya sudah menerima laporan dari Amir dan melakukan olah TKP untuk proses mengidentifikasi pelaku.
“Korban sudah melapor, dan kami sudah melakukan olah TKP. Sedang dalam penyelidikan,” pungkas Wahyudi. (Joesvicar Iqbal)