“Namun tentu saja pemilih NU tak pernah satu suara. Mereka bisa saja memilih pasangan capres yang berbeda dibandingkan imbauan guru dan para kiainya,” ujarnya
“Ini kali ketiga Prabowo maju sebagai Capres. Data menunjukkan potensi Prabowo untuk akhirnya menang, jauh lebih tinggi kemungkinannya dibandingkan dua Pilpres sebelumnya (2014, 2019),” tambahnya.
Gibran sebagai Cawapres mampu membelah suara Jawa Tengah terhadap Ganjar. Namun pasangan Anies-Muhaimin memang kali ini nomor tiga dengan selisih agak jauh.
“Pasangan ini perlu menemukan hentakan kampanye agak beda, masif dan menarik perhatian, agar tidak tersingkir di putaran pertama ya,” pungkas Hanggoro. (Joesvicar Iqbal/msb)