IPOL.ID – KH Anwar Iskandar resmi menjabat sebagai Ketua Umum MUI menggantikan KH Miftachul Akhyar. Pengesahan itu dilakukan dalam rapat Paripurna MUI yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH Ma’ruf Amin pada Jumat (17/11) lalu.
Sebelumnya Anwar Iskandar yang juga Wakil Rais ‘Aam PBNU ditetapkan menjadi Ketua Umum MUI di Rapat Pleno Dewan Pimpinan MUI pada 15 Agustus 2023 lalu.
Anwar akan meneruskan sisa masa jabatan Miftachul Akhyar sampai Musyawarah Nasional (Munas) MUI pada tahun 2025 mendatang.
Anwar puna mengajak semua komponen baik di dalam MUI maupun ormas-ormas Islam di Indonesia untuk saling menyatu dan menguatkan demi menjaga rumah besar bernama Indonesia.
Karena menurutnya, akan banyak yang perlu dikerjakan MUI untuk negara, agama, dan umat.
“Kerja sama ini amat penting agar kita bisa menjadi kekuatan, betapa pun besarnya kita dari sisi kuantitas, jika tidak bisa menguatkan dan menyatu, maka tidak akan jadi kekuatan,” terang Anwar dilansir laman MUI.
Kekuatan itu, lanjut dia, akan menjadikan MUI tempat utama untuk memikirkan dan melaksanakan tanggung jawab tersebut. Sebagai mayoritas di Indonesia, maka tugas besar akan berada di tangan umat Islam.
Bagaimana kondisi rumah besar Indonesia ini juga ditentukan oleh MUI maupun ormas-ormas Islam lain di Indonesia. Karena itu, persatuan ini menjadi modal utama untuk maju.
Anwar menuturkan, salah satu hal yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana memberikan pengayoman, bimbingan, dan edukasi kepada umat agar bisa lebih sejahtera, baik dari sisi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Mengutip NU Online, Anwar sebelumnya menjabat Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI. Diar adalah sosok kiai senior kelahiran Desa Berasan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur pada 24 April 1950.
Dia adalah putra KH Iskandar yang merupakan pendiri dan pengasuh Pesantren Mambaul Ulum di Banyuwangi.
Selain belajar ilmu di pesantren, ia juga mengenyam pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Pesantren Mambaul Ulum.
Kemudian melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah (MA) dan dilanjutkan nyantri di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Di Lirboyo, Anwar juga melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Tribakti Kediri dan menyandang gelar Sarjana Muda.
Pada 1970, ia Anwar meneruskan pendidikan pada program sarjana di Institut Agama Islama Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil jurusan Sastra Arab.
Terkait karier politik, Kiai Anwar Iskandar pernah menjadi Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur pada 1998 dan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) utusan daerah Jawa Timur. (far)