Setelah menjelaskan tentang kesamaan dua planet tersebut, Yusuf dan Dhimaz memberikan pemahaman tentang planet Saturnus yang diamati malam itu. Saturnus merupakan planet gas raksasa yang diameternya setara dengan 9 kali diameter bumi, dengan volume 760 kali volume bumi, serta massa 95 kali massa bumi. Namun dengan ukuran sebesar itu, Saturnus hanya memerlukan waktu 10,5 jam untuk berotasi. Rotasi yang sangat cepat menyebabkan struktur Saturnus lebih kompak di Khatulistiwa sehingga bentuknya bukan bola sempurna.
Saturnus memiliki struktur cincin yang paling jelas terlihat dari bumi di antara planet- planet gas lain karena materialnya tersusun dari es yang dapat memantulkan cahaya matahari. Cincin Saturnus juga memiliki pola gelap terang yang disebabkan oleh perbedaan kerapatan es. Faktanya, cincin Saturnus memiliki bentangan yang sangat luas dengan ketebalan hanya 10 m saja.
“Misalkan planet Saturnus kita kecilkan seukuran 1 meter, cincinnya juga kita kecilkan dengan skala pengecilan yang sama, tebal cincinnya akan lebih tipis daripada silet,” ujar Dhimaz.