Anies Baswedan, elektabilitasnya juga mengalami penurunan setelah adanya putusan MK dan pendaftaran di KPU.
Pada periode sebelumnya, elektabilitas Anies berada di angka 24,8 persen. Sementara dalam survei terbaru turun tipis menjadi 24,3 persen.
Diketahui Charta Politika juga melakukan simulasi tiga nama berdasarkan dengan elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 36,8 persen menjadi pilihan tertinggi responden.
Duet Ganjar-Mahfud unggul atas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 34,7 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,3 persen.
“Secara berpasangan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi pilihan tertinggi, diikuti Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar,” kata Yunarto.
Padahal pada sebelumnya, elektabilitas Prabowo Subianto sempat konsisten berada di posisi puncak.
Artinya memang kita bisa lihat, atau berspekulasi dan membuat hipotesa, bahwa masuknya Mas Gibran sebagai cawapres, itu malah menjadi beban, bukan menjadi aset,” katanya.
“Walaupun Mas Gibran dengan pede mengatakan, ‘Tenang Pak Prabowo, tenang Pak Prabowo, saya ada di sini’, tetapi ternyata setelah kita baca peta elektoral, malah secara statistik dan kuantitatif itu menjadi beban bagi Pak Prabowo,” sambung pria yang akrab disapa Toto itu.(Sofian)