Hal ini dibenarkan pemateri pelatihan, Posma Hutapea, B, Ac., SE, MM. “Sertifikat sangat penting. Sebagai modal mereka nanti di samping memiliki ijazah, mahasiswa harus memiliki sertifikat keahlian. Kalau melamar pekerjaan, yang ditanya pertama adalah keahlian. Bukan hanya IPK atau ijazah,” kata pengajar di FEB dan Fakultas Vokasi UKI tersebut.
Dia menambahkan, aplikasi Accurate dipilih karena adanya kerja sama. Kedua, aplikasi akuntasi ini bagus dan produk anak bangsa yang prestisius. “Banyak digunakan di perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur,” kata Posma.
Posma menegaskan, butuh ketelitian dalam mempelajari aplikasi Accurate. Karena itu selepas pelatihan, para mahasiswa diharapkan untuk belajar banyak kasus transaksi di aplikasi ini.
“Sebab tiap perusahaan memiliki kasus yang berbeda. Aplikasi pasti mereka bisa pakai, tapi apakah topologi kasusnya bisa mereka pahami?” imbuhnya.
Karena itu, saran dia, ketika pelatihan selesai, mahasiswa harus belajar kasus-kasus lainnya. “Setiap modul ada contoh transaksinya kasusnya. Jadi dengan memahami berbagai kasus, mereka siap mengambil sertifikasi,” pungkasnya. (ahmad)