IPOL.ID – Awak media yang bertugas di wilayah Jakarta Timur tiba-tiba didatangi anggota Satuan Profesi dan Pengamanan (Propam). Hal itu seusai sejumlah wartawan menanyakan informasi terkait penarikan senjata api dinas.
Simon Tobing, wartawan yang bertugas di Jakarta Timur menuturkan, dia dan rekan seprofesinya didatangi anggota Paminal Satuan Propam Polres Metro Jakarta Timur pada Jumat (10/11).
Mereka datang setelah awak media mengonfirmasi apakah benar ada penarikan senjata api dinas di jajaran Polres Metro Jakarta Timur kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
“Kita konfirmasi via WhatsApp hari Rabu (8/11). Tiba-tiba dua hari setelahnya datang sekitar enam anggota Paminal mencari teman-teman (wartawan),” ujar Simon di Jakarta, Senin (13/11).
Saat itu, sambungnya, mereka menyebut datang mencari sosok wartawan yang menanyakan terkait penarikan senjata api dinas jajaran Polres Metro Jakarta Timur kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Mereka juga menanyakan dari mana informasi terkait penarikan senjata api dinas di Polres Metro Jakarta Timur didapat. Kemudian mereka memotret id card wartawan diberikan kantor tempat Simon bertugas.
“Saya bilang bahwa wartawan yang mereka cari sedang bertugas meliput karena yang dicari sedang tidak ada. Kemudian (mereka) memotret id card saya, enggak tahu untuk apa tujuannya,” ujarnya.
Simon mengatakan, kedatangan anggota Paminal Satuan Propam Polres Metro Jakarta Timur tersebut dirasa tidak tepat karena tidak sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
Menurutnya, bila mengacu Peraturan Kapolri Nomor 13 Tahun 2016 melakukan penyelidikan pelanggaran disiplin dan kode etik disiplin Polri, atau penyimpangan diduga dilakukan PNS Polri.
Dalam Peraturan Kapolri tersebut juga disebutkan bahwa objek Paminal di lingkungan Polri melaksanakan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kehidupan sehari-hari.
“Sementara kami (wartawan) bukan anggota ataupun PNS Polri. Ketika kami menanyakan kasus (sebagai kontrol sosial) dan untuk informasi publik, posisi kami kan juga bukan sebagai pelapor, kami mengonfirmasi, bertanya, sejurus profesi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Simon mengatakan, saat itu awak media memang memilih menghubungi Kabid Humas Polda Metro Jaya dibanding Kapolres Metro Jakarta Timur.
Alasannya karena pada kasus berbeda beberapa bulan lalu saat awak media menginformasi Kapolres Metro Jakarta Timur, para wartawan juga didatangi anggota Paminal Satuan Propam.
“Itu kenapa kami konfirmasi ke Kabid Humas Polda Metro. Tapi saat dikonfirmasi kami juga didatangi anggota Paminal Propam, dan ini bukan kejadian kali pertama saya alami,” beber Simon.
Pada kasus berbeda saat didatangi anggota Paminal Satuan Propam Polres Metro Jakarta Timur beberapa bulan lalu, kartu pers milik Simon juga difoto anggota Paminal.
Awak media sudah berupaya mengonfirmasi Kapolres Metro Jakarta Timur terkait alasan kedatangan anggota Paminal Satuan Propam mencari wartawan dan memfoto kartu pers.
Namun hingga ditulis orang nomor satu di jajaran Polres Metro Jakarta Timur tersebut urung merespon upaya konfirmasi terkait alasan pengerahan anggota Satuan Propam.
Sedangkan saat dikonfirmasi hal serupa, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan meminta awak media kepada Kapolres Metro Jakarta Timur.
“Polres ada Pak Kapolres, silakan dihubungi Pak Kapolres silakan konfirmasi ke Kapolres,” kata Kombes Trunoyudo pada ipol.id, Senin (13/11).
Sementara itu, menurut Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyebut pengerahan anggota Paminal Satuan Propam Polres Metro Jakarta Timur untuk mencari awak media juga tidak tepat.
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengatakan, tindakan menanyakan sumber informasi dan memfoto id card wartawan mengarah kepada bentuk intimidasi.
“Aneh juga menurut saya jika benar ada Paminal yang menanyakan ke wartawan tentang sumber informasi dan memfoto id card wartawan. Kesannya malah seperti intimidasi,” kata Poengky.
Kompolnas memastikan pihaknya akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait perihal anggota Paminal Satuan Propam Polres Metro Jakarta Timur yang mencari wartawan itu. (Joesvicar Iqbal)