Ditambahkan perwakilan gen Z bahwa banyak di kalangan gen Z melihat politik itu berat, kaku dan membingungkan sampai masa bodoh. Dengan adanya giat joget gemoy, gen Z bisa melek jika politik itu ternyata fun (menyenangkan) dan tidak berat.
“Seperti halnya dibuat kompetisi joget gemoy ini buat anak muda, generasi milenial, gen Z,” ujarnya.
Sementara itu, Juri Kompetisi Goyang Gemoy, Wulan Guritno mengatakan, dia menginginkan pesta demokrasi kampanye yang sehat dan seru, makanya dia tertarik untuk menjadi juri joget gemoy, melatih para gen Z untuk terlibat membangun bangsa.
“Pastinya seru dan menilainya pun tidak biasa, harus extra ordinary. Melihat gerakan Pak Prabowo yang gemas, menarik, entertaining sehingga ada pesan tersampaikan dari goyang gemoy ini,” tutur artis cantik Wulan.
Para peserta yang nantinya mau menyampaikan nilai-nilai nasionalismenya dalam goyang gemoy dalam konten yang kreatif bisa terlihat.
“Jadi kriteria keseluruhannya joget gemoy harus yang bagus, menghibur tapi berbobot. Harapannya, kepada anak muda dengan ide seperti ini utamanya ada sebuah kampanye sehat dan fun serta dapat mengasah kreatifitas anak-anak muda,” pungkas Wulan. (Joesvicar Iqbal/msb)