Diharapkannya, KPPS yang bertugas pada 14 Februari 2024, dapat memahami utuh pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.
Simulasi tersebut menjadi kali pertama diadakan KPU tingkat kota. Hasil dari simulasi akan dibuatkan menjadi video yang nantinya diputar saat bimbingan teknis (bimtek) terhadap petugas KPPS se-DKI Jakarta.
Dody menyatakan KPU DKI menginginkan adanya standarisasi bimtek.
“Bayangkan saja ada 30.766 TPS di DKI Jakarta, dikalikan tujuh orang. Artinya, ada sekitar 215 petugas KPPS, maka itu harus terstandarisasi. Bila satu persen saja tidak paham, berarti akan ada 300 TPS yang akan pemungutan suara ulang (PSU). Kami menargetkan zero PSU,” ujar Dody.
Sementara, Ketua KPU Jakarta Timur, Tedi Kurnia menjelaskan, pihaknya mengundang 50 orang anggota PPK dan 65 orang ketua PPS se-Jakarta Timur. Harapannya, simulasi tersebut bakal menjadi bekal untuk bimtek di tingkat kelurahan.
“KPU Jakarta Timur ingin para PPK dan PPS benar-benar paham. Karena mereka akan terjun langsung membimtek KPPS, setelah di kelurahan itu ada lanjutan nanti bimtek pendalaman di masing-masing RW untuk memperdalam,” jelas Tedi.