Karenanya, sambung Anggawira mempertanyakan ungkapan ordal dalam debat capres lalu.
“Ordal yang dimaksud Pak Anies itu seperti apa? Ordal dalam konteks nepotism dalam jabatan, nah itu juga ketika beliau memimpin kan nepotism dalam jabatan itu ada,” tambahnya.
Angga menegaskan tak bermaksud untuk mengungkit-ungkit masa lalu dari kebijakan Anies-Sandi di Jakarta. Tapi, dia memperingatkan bahwa calon pemimpin bangsa harus menyampaikan sesuai dengan yang dilakukannya.
“Ini maksudnya kan kita nggak mengungkit, kan hanya jadi pembelajaran supaya orang itu menyampaikan walk the talk apa yang disampaikan sesuai dengan apa yang dia lakukan. Itu juga untuk saya memperingatkan juga siapa tahu Mas Anies dapat kesempatan lagi memimpin di kemudian hari, nah itu harus ditetapkan komitmen yang disampaikan,” imbuhnya.(Sofian)