IPOL.ID – Pemerintah memastikan bila pembangunan Nusantara sebagai Ibu Kota Negara (IKN) tidak merusak lingkungan. Bahkan bakal menciptakan hutan hujan tropis yang baru, saat pemerataan kawasan dilakukan.
Hal itu terungkap setelah Media Centre Indonesia Maju yang digagas kabinet Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memaparkan awal proses pembangunan calon IKN hingga perkembangannya saat ini. Dalam pemaparan itu, terungkap pemindahan IKN wajib dilakukan. Dalam perjalanannya, proses pembangunan hingga saat ini dalam pengerjaan.
“Target pembangunan IKN adalah pemerataan kawasan. Blue print-nya IKN justru menciptakan hutan tropis baru,” kata Mantan Kepala Bappenas, Prof Bambang Brodjonegoro di Media Centre Indonesia Maju, Jakarta Pusat, Kamis (7/12).
Dalam kesempatan itu, Guru Besar Universitas Indonesia (UI) melanjutkan dalam proses pembangunannya. IKN memangkas sejumlah hutan industri dan menggantinya menjadi sebuah kota dengan fasilitas teknologi, serta membangun reboisasi hutan menjadi sebuah hutan tropis. Perbandingannya 25 persen untuk kota dan sisanya hutan tropis.
Selain itu, Bambang menegaskan, pembangunan IKN sendiri sebenarnya mendesak, mengingat kondisi Jakarta sudah tidak lagi efisien sebagai Ibu Kota, lantaran segudang permasalahannya.
Kendati memakan anggaran besar, namun Bambang menegaskan, investasi yang dilakukan pemerintah sangat tepat. Sebab, rencana awal pemindahan ibu kota telah dilakukan sejak era Presiden RI pertama Soekarno hingga era Presiden RI kedua, Soeharto.
“Dipilihnya Kalimantan selaras dengan Proklamator Soekarno yang kala itu berkeinginan untuk memindahkan ke bagian Kalimantan. Mengapa? Karena secara geografis berada di tengah Indonesia dan aman dari bencana,” ungkap dia.
Lebih jauh, Bambang memastikan sekalipun IKN pindah. Namun Jakarta tetap akan hidup. Dia bahkan menganalogikan Nusantara sebagai Washington DC dan Jakarta sebagai New York yang kuat secara ekonomi.
“Bila dibandingkan dengan membangun kota memang baik. Tapi membutuhkan anggaran jauh lebih besar,” tukasnya.
Senada Kepala Otorita IKN, Bambang Sutantono menjelaskan, hingga saat ini pembangunan disana masih berproses, di antaranya tiga dari lima rumah sakit sedang dibangun, sekolah dasar, pemukiman Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga penyiapan sebagai kota berteknologi.
“Bisa dikatakan peradaban akan jauh berteknologi dengan konsep people, nature, dan culture. Saya pastikan pembangunan disana tak hanya untuk kalangan menengah atas tetapi hingga semua lapisan,” ujar Bambang Sutantono.
Sutantono menegaskan, nantinya transportasi umum yang dibangun akan dinamis. Artinya rute transportasi bisa jalan sesuai keinginan penumpang. Termasuk mengenai kota satelit, tidak hanya terfokus membangun ibu kota, melainkan beberapa kota penyangga layaknya sebagai Bodetabek.
“Ada 320 investor yang sejauh ini sangat serius sudah 50 dan kami bagi ke sembilan wilayah,” ungkap dia.
Sementara itu, milenial Dino Ardiansyah menambahkan, dia meyakini bila Nusantara akan menjadi kota dengan peradaban maju. Ini terungkap usai dirinya mendatangi kawasan itu pada Maret dan Juli 2023 lalu.
“Saya terkagum dengan pembangunan disana yang begitu cepatnya dan masih dalam pengerjaan ya,” tutup Dino. (Joesvicar Iqbal)