Akan tetapi belajar dari Debat Capres ketiga lalu, fungsi itu jadi tersamarkan. Bahkan di medsos jelas nampak kian kuatnya polarisasi antar pendukung sebagai ekor dari paparan dan argumentasi.
Pendukung Capres 1 dan 3 sepakat dengan penilaian 11 dari 100 dan 5 dari 10 untuk capaian Capres 2. Sangat Buruk dan Buruk. Ditambah lagi adanya serangan personal tentang properti dari Capres 01 ke 02. Berikutnya dihantam dengan tantangan membuka data pertahanan dari 03 ke 02 saat itu juga.
Wow, sebagai tontonan sangat menarik. Sebagai tuntunan sangat memprihantinkan. Desain KPU dalam debat ini rupanya lebih menonjolkan unsur tontonan daripada tuntunan. Di antara para Capres memang sengaja “di-adu” supaya terjadi “perang terbuka.” Penonton kan memang cenderung suka ada orang “bertengkar.” Psikologi itu yang dimainkan KPU, mungkin.
Contoh, saat salah satu Capres mendapat pertanyaan dari Panelis, Capres lain dipaksa harus menanggapi. Dalam tradisi diskusi kita, “menanggapi” itu cenderung mencari titik lemah, kecuali Capres 02 yang 3 kali menyatakan setuju dengan pendapat Capres 03.