Kepala BNPB menampik kabar yang sempat beredar tentang masifnya korban jiwa akibat gempabumi ini yang terlihat dari banyaknya pasien di halaman RSUD Sumedang.
Suharyanto menegaskan, pasien-pasien itu memang dievakuasi sementara dari dalam gedung karena prosedur keselamatan. Hal itu bukan berarti pasien itu adalah korban gempabumi.
“Itu tidak ada ya. Justru yang sakit di rumah sakit yang ada di dalam dikeluarkan. Itu prosedur. Itu sudah dilaksanakan oleh Pemkab Sumedang dengan baik,” terang Suharyanto.
Di sisi lain, Kepala BNPB juga menjelaskan bahwa kabar gempabumi Sumedang menyebabkan terkendalanya lalu lintas di Jalan Tol Cisumdawu setelah Twin Tunnel Cisumdawu mengalami keretakan di bagian dinding adalah informasi tidak benar. Faktanya, jalur tol baru menghubungkan Cileunyi dan Kertajati masih aman untuk dilalui kendaraan.
“Lalu katanya (dampak gempabumi) mengganggu tol Cisumdawu, itu juga tidak benar,” ungkap Suharyanto.
Dari dua hal fenomena tersebut, Kepala BNPB meminta masyarakat agat tidak terpengaruh oleh berita yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Sebagai antisipasi, Kepala BNPB pun meminta masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan. (Joesvicar Iqbal)