IPOL.ID – Siapa sangka dedak padi yang biasanya hanya menjadi limbah dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis lumayan tinggi. Penasaran akan ide cemerlang dan aksi kreatif salah satu pemuda asal Desa Kubutambahan, Banjar Kaje Kangin, Kabupaten Buleleng, Bali.
Ia adalah Gede Wikrama. Dilansir dari bulelengkab.go.id, dalam podcastnya bersama Dinas Kominfosanti Buleleng, Wikrama menjadi salah satu dari sekian banyak pemuda kreatif di Buleleng yang mampu menciptakan karya kreatif bernilai ekonomis. Hasil kerja kerasnya juga memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat sekitar.
Wikrama menceritakan, awal kiprahnya sebagai perajin berbahan dedak padi itu bermula ketika melakukan penelitian atau riset di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja (Undiksha). “Dulu semasa kuliah saya pernah melakukan riset tentang dedak padi ini bersama dosen. Riset itu berhasil dan juga telah dipatenkan, namun belum dilaksanakan atau belum ada karya dari dedak padi, Nah dari tahun 2017 lah saya mulai merintis pembuatan plakat berbahan dedak padi ini,” terang Gede Wikrama.