Pria Kelahiran Jakarta, 25 Juli 1961 itu mengakui, 1.000 sertifikat aset daerah yang direalisasikan pada tahun 2023 awalnya bentuk spontanitas. Bahkan muncul pertanyaan, apakah target ini bisa terealisasi hingga penghujung tahun.
“Ya spontanitas awalnya. Kita sempat bertanya-tanya apakah mampu atau tidak. Tapi, ketika melihat perkembangannya begitu baik, maka kolaborasi dan kerja sama dengan BPN Kota Depok harus dilanjutkan,” paparnya.

Idris mengakui, ketepatan dan kerja cepat yang dilakukan jajaran Kantor Pertanahan Kota Depok di bawah komando Indra Gunawan patut di acungi jempol.
“Saya itu punya saudara di Lampung. Memang orang-orang Lampung ini kerjanya gercep (gerak cepat). Sama seperti abang kita satu ini (Indra Gunawan). Dari yang kita prediksi sulit, akhirnya bisa tercapai,” puji pria jebolan Imam Mohammad Ibn Saud Islamic University tersebut.
Idris pun berharap, dengan capaian target pada tahun 2023 yang cukup menggembirakan, Pemkot meminta kepada BPN Kota Depok mampu merealisasikan 4.000 sampai 5.000 sertifikasi aset daerah pada tahun 2024 melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) maupun program lainnya yang mendukung.