IPOL.ID – Saat upacara bendera dilaksanakan pada Senin (29/1) pagi, sejumlah murid di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, diduga kesurupan.
Kabid SD Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Salikun mengatakan, awalnya saat pelaksanaan upacara bendera seorang murid yang mengikuti berteriak.
“Kesurupan ini dasarnya kan keyakinan (tidak ilmiah). Intinya pada saat upacara bendera ada satu anak yang berteriak, ternyata diikuti yang lainnya,” tutur Salikun pada awak media di Jakarta Timur, Senin (29/1/2024).
Saat itu, reaksi yang ditunjukkan para murid di lapangan saat upacara bendera tersebut berbeda-beda. Di antaranya ada yang berteriak, diam, lemas, dan lainnya sehingga situasi sempat tidak kondusif.
Beruntung para guru bergegas menenangkan psikologis para murid yang diduga mengalami kesurupan massal itu serta menghubungi orangtua murid untuk datang ke sekolah.
“Langkah yang diambil pihak sekolah anak (yang tidak kesurupan) dimasukkan ke kelas masing-masing. Kemudian untuk beberapa anak (diduga kesurupan) ditenangkan di ruang guru,” ungkapnya.
Salikun menjelaskan, setelah para guru berupaya melakukan penanganan dengan pendekatan psikologis dan keagamaan, kondisi anak-anak tersebut sudah kembali tenang.
Namun karena pertimbangan dampak psikologis akibat kejadian pada pukul 09.30 WIB, pihak sekolah memutuskan tidak melanjutkan kegiatan belajar dan memulangkan anak-anak.
“Sekolah mengambil sikap untuk pembelajaran dilakukan di rumah saja agar tidak ada rasa waswas, takut. Anak biar nyaman dulu, yang kami utamakan anak-anak merasa nyaman,” tambahnya.
Diharapkannya, usai kejadian anak-anak tidak mengalami dampak psikologis lebih lanjut, dan mereka dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan normal pada Selasa (30/1/2024) besok. (Joesvicar Iqbal)