IPOL.ID – Banjir di Indonesia harus ditangani secara menyeluruh. Untuk itu dibutuhkan lembaga khusus guna menanganinya.
Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung (FITB ITB), Heri Andreas, mengatakan, perlu sejumlah langkah untuk mengatasi banjir di Kota Bandung dan umumnya di Indonesia. Salah satunya lembaga khusus yang menangani persoalan tersebut.
Hal itu diungkapkan dosen dari Kelompok Keahlian Sains Rekayasa dan Inovasi Geodesi menanggapi banjir yang menerjang permukiman warga Gang Apandi, Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.
Ia mengatakan, pengelolaan volume air yang meningkat saat hujan deras dapat dilakukan dengan infiltrasi (penguatan daya serap) maupun run off (penguatan daya tampung).
Jika infiltrasi diutamakan sebagai solusi, maka lahan terbuka hijau harus sangat banyak sehingga daya serap air semakin besar. Namun, wilayah di Kota Bandung khususnya bagian utara, yang mestinya menjadi daerah serapan sudah dipenuhi dengan permukiman. Hal itu dinilai membuat solusi dengan infiltrasi atau menambah daya serap menjadi tidak realistis.