IPOL.ID – Di era teknologi canggih saat ini apapun bisa dilakukan, bahkan membentuk batu permata sesuai keinginan menggunakan perangkat komputer.
Seperti halnya di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, kini sudah bisa membentuk permata melalui komputer.
Pemilik My Gems Cutter, Sin, 33, mengatakan, hal tersebut dilakukan guna menjawab kebutuhan pasar dan para pecinta batu hias permata di Indonesia. Sehingga memudahkan pecinta permata untuk membentuk batu hiasnya sesuai dengan keinginan.
“Pemotongan dan pembentukan batu permata dengan menggunakan perangkat komputer ini juga baru kali pertama ada di Indonesia, di Thailand saja sudah ada cutting batu dengan komputer ini,” kata Sin usai meresmikan grand opening My Gems Cutter di Pasar Rawa Bening, Kamis (25/1) siang.
Lebih jauh, Sin menjelaskan, awalnya batu permata terlebih dahulu didesain, sebelum dipola hingga proses cutting. Namun demikian, pemilik batu permata juga bisa lebih dulu konsultasi untuk melakukan cutting batu permatanya tersebut.
“Jadi kami bisa memberikan saran kepada pemilik batu, bagusnya seperti apa batu permata itu dibentuk nantinya, juga untuk tetap menjaga berat batu permata dan lain sebagainya, itu kami sampaikan,” ujarnya.
Sin menerangkan, untuk cutting batu dilakukan dengan mesin, nama mesinnya sendiri bernama Ultratech Modern Faceting Machine, yang tersambung pada komputer. Sedangkan alat mesin pemotong menggunakan laps (berbentuk piringan) yang berasal dari UK dan USA.
“Sejumlah piringan laps ini pun bentuknya berbeda-beda, untuk membentuk batu permata yang berbeda-beda pula tentunya,” ungkap Sin.
Sehingga cutting batu permata yang dilakukan dengan cara modern hasil maksimal bisa dilakukan dengan mudah. Bahkan dalam merubah model bentuk batu permata sekali pun bisa dilakukan.
“Ketika pemilik batu bosan ingin merubah model permatanya bisa dilakukan disini, yang pasti sesuai keinginan”.
Harga cutting batu pun menurutnya, masih ramah kantong. Kiosnya membuka harga mulai Rp250-450 ribu, tergantung tingkat kerumitan model batunya.
“Karena batu permata itu memiliki tingkat kekerasannya tersendiri, proses pembuatannya (permata) pun bisa memakan waktu 1 hingga 3 jam,” katanya.
Dalam pemolesan batu permata juga dilakukan dengan menggunakan resin, dan ada pengaturan pada rpm-nya. “Karena kecepatan kerja mesin ini akan berpengaruh dalam membentuk model batu itu sendiri,” ungkap Sin yang juga Owner Laboraturium Batu Permata, My Gems Lab itu.
Sehingga untuk hasil cutting batu permata yang dilakukan secara modern dengan cara manual pun akan jauh berbeda.
“Hasil akhir cutting dengan menggunakan komputer, memiliki drajat digital, pun pasti akan jauh berbeda dengan yang manual,” tambahnya.
Seperti halnya pada tingkat presisi batu permata, hasil bentukan pada batu permata akan jauh lebih maksimal, kemudian customize, sampai angle cahaya yang keluar masuk ke batu pun bisa dilakukan dengan perangkat yang canggih ini.
Selain itu, menurutnya, tidak semua batu permata dalam penanganannya bisa sama persis. Karena ada batu permata yang sifatnya ringkih dan getas.
“Namun dengan ukuran batu terkecil sekali pun masih bisa dibentuk, dari dimensi kecil sekalipun bisa dilihat dibentuk dari alat yang ada disini,” tandasnya.
Sementara, Kepala Pasar Rawa Bening, Ahmad Subhan menambahkan, semoga dengan adanya kios catting batu permata di Pasar Rawa Bening ini dapat menarik minat turis dari mancanegara untuk datang ke pasar batu hias ini.
Karena kios cutting batu permata ini merupakan yang pertama menggunakan komputer di Indonesia. Sebagai informasi bahwa Pasar Rawa Bening adalah pasar destinasi wisata batu akik dan permata terbesar di Indonesia.
“Semoga dengan adanya cutting batu permata ini dapat memberikan keuntungan bagi para pedagang perak, aksesoris, dan batu hias permata serta akik lainnya,” tutup Subhan. (Joesvicar Iqbal)