Mantan komandan kelompok khusus Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI itu mengakui Indonesia memiliki intelijen-intelijen handal mencegah penyusupan negara asing di Pemilu 2024.
Namun menurutnya, risiko penyusupan melalui lobi-lobi intelijen asing yang ingin mendikte sosok pemimpin Indonesia tetap ada, hal ini perlu diwaspadai semua pihak agar Pemilu 2024 tanpa intervensi.
“Intelijen asing itu enggak bisa menguasai kita sepenuhnya. Meskipun terlihat lemah tapi kita termasuk negara kuat. Dia hanya bisa memengaruhi. Negara besar punya buzzer juga loh,” beber Fauka.
Lebih jauh, Fauka mengimbau warga cermat memilih calon pemimpin yang tidak disusupi kepentingan asing.
Eks anggota Tim Mawar Kopassus itu menegaskan, warga perlu teliti melihat program dari tiga kandidat capres-cawapres pada Pemilu 2024 agar Indonesia tidak dikendalikan asing.
Alasannya dengan kekayaan alam dimiliki Indonesia yang harusnya mampu menghidupi diri sendiri, banyak negara asing berupaya menjegal agar Indonesia tidak menjadi negara maju.