“Jadi walau pekerjaannya hanya 2 atau 3 jam, tarif minimum yang saya minta untuk mengukir kaligrafi tetap sama. Namun, untuk ilustrasi, penghasilannya berbeda, bisa mencapai dua kali lipat,” tambahnya.
Tak jarang ia menemui perusahaan yang kaget akan tarif yang ia tawarkan.
“Mereka pikir (layanan ini) murah, mungkin mereka pikir ini pekerjaan dengan tariff 25 dolar per jam. Jadi saya rasa ini tantangannya. Masih banyak pendidikan yang harus dilakukan mengenai berapa nilai dari layanan ini,” jelasnya.
Hobi jadi Bisnis
Mengingat awalnya adalah hobi, Telisa mengatakan, ia harus lebih serius dalam mengerjakan apa yang kini menjadi bisnisnya, khususnya dalam hal administrasi, pemasaran, dan berjejaring, yang memakan waktu sekitar 70 persen. Sisanya adalah waktunya untuk berkreasi.
“Saya tidak pernah kesal karena mengubah hobi ini menjadi bisnis. Saya rasa yang membedakan adalah terkadang fleksibilitas dalam mendesain jadi berkurang. Tetapi saya masih bisa mengekspresikan kreativitas saya,” ujar Telisa.