“Adanya survei ini, kami sangat mengapresiasi minat para generasi Z masih menyadari pentingnya kualifikasi profesional. Di ICAEW, kami bangga menjadi pilihan lebih dari 202,450 anggota dan siswa global, dengan pertumbuhan signifikan di Indonesia,” kata Conny, Senin (15/1).
“Kami juga berupaya untuk menghadirkan kurikulum sesuai perkembangan industri. Karena itu, setiap tahun ICAEW terus memperbaharui kurikulum pada kualifikasi ACA, contohnya memasukkan komponen keberlanjutan dan teknologi ke dalam kurikulum, sehingga anggota dan siswa ICAEW kedepan semakin siap menghadapi dinamika industri,” tambahnya.
Untuk menjadi seorang akuntan yang sukses, survei juga mengungkapkan beberapa tantangan mungkin dihadapi generasi muda. Jam kerja tak menentu (28,4 persen) dan kejenuhan pekerjaan yang monoton (24,8 persen) dianggap sebagai tantangan utama paling banyak dihadapi.
Terlepas dari tantangan yang ada, sebagian besar responden memiliki profesi impian lain ingin dikejar jika tidak terjun di dunia kerja sebagai akuntan. Konsultan keuangan menjadi profesi impian paling dicari dengan jumlah persentase mencapai 35,4 persen.