IPOL.ID – Cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Rabu (21/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan pendataan dampak kerusakan pascakejadian.
“Menghadapi cuaca ekstrem, berupa angin kencang dan hujan lebat, warga diimbau untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan mitigasi,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, Kamis (22/2).
Laporan terakhir Rabu (21/2) pada pukul 19.30 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang menyebutkan angin kencang mengakibatkan atap rumah warga terbawa angin.
Sebanyak 10 rumah mengalami kerusakan saat angin kencang terjadi. Di samping itu, peristiwa bersamaan dengan adanya hujan lebat itu membuat sejumlah pohon tumbang. Kendaraan dan rumah warga tertimpa pohon yang roboh.
“Warga dapat melakukan pengecekan struktur atap bangunan untuk memastikan kondisi kokoh. Warga juga dapat melakukan pemotongan ranting-ranting pohon di sekitar rumah,” kata Abdul Muhari.
Selain kerusakan, fenomena cuaca ekstrem menyebabkan dua warga luka-luka. Keduanya berasal dari Kampung Situbuntu, Desa Mangunraga, Kecamatan Cimanggung. Data sementara mencatat 19 Kepala Keluarga (KK) atau 48 jiwa terdampak kejadian.
BPBD Kabupaten Sumedang menyebutkan angin kencang terjadi di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor.
Selain di Sumedang, kejadian sama juga dirasakan masyarakat di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, yaitu Kecamatan Rancaekek, Cicalengka dan Cileunyi. Hingga kini belum ada laporan dampak dari BPBD setempat.
Pascabencana angin kencang, BPBD di dua wilayah itu melakukan upaya-upaya penanganan darurat dan memastikan keselamatan warga. Personel BPBD juga telah berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan desa terdampak. (Joesvicar Iqbal)