IPOL.ID – Para anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai mengalami masalah kesehatan hingga jatuh sakit.
Beban kerja sebagai petugas penyelenggara Pemilu 2024 membuat jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur mengalami kelelahan akut.
Hasil pemeriksaan Puskesmas Kramat Jati, masalah kesehatan paling banyak dialami yaitu hipertensi dengan gejala sakit kepala, demam, hingga gangguan pencernaan.
Ketua PPK Kramat Jati, Ahmad Syairozi menerangkan, seorang anggota PPS jajarannya bahkan kini tidak bisa bertugas melakukan penghitungan surat suara karena sedang sakit.
“Sekarang (rawat jalan) di rumah. Rehat sejenak. Apabila kondisinya cukup sehat dia akan kembali lagi,” ujar Ahmad pada awak media di Kramat Jati, Selasa (20/2/2024).
Dia mengatakan, kelelahan dialami para PPS dan PPK karena setiap harinya sejak tanggal 15 Febuari 2024 bertugas melakukan penghitungan surat suara Pemilu 2024, mulai jam 10.00 WIB sampai pukul 21.30 WIB.
Mereka bertugas menghitung surat suara hasil pencoblosan warga pada tujuh kelurahan di Kecamatan Kramat Jati dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) tercatat sebanyak 232.712.
“Memang butuh perhatian seperti vitamin maupun lainnya. Kalaupun juga bisa ada pengecekan atau dua hari sekali. Karena tekanan di dalam waktu rekapitulasi ada. Kami tidak menampik,” ujar Ahmad.
Ahmad yang juga mengaku lelah menambahkan, pihaknya tetap berupaya semaksimal mungkin melakukan penghitungan surat suara Pemilu 2024 agar dapat selesai sesuai target 17 hari ditetapkan KPU.
Hingga kini proses penghitungan suara di Kelurahan Tengah, Cililitan, dan Batu Ampar, dan Kramat Jati sudah mencapai 30 persen. Sedangkan Balekambang, Cawang, Dukuh mencapai 10 persen.
“Kelas (penghitungan suara kelurahan) yang baru dibuka kemarin itu karena instruksi KPU pembukaan awal empat. Setelah diperbolehkan membuka seluruhnya maka kami buka,” tutur Ahmad.
Tak hanya PPS dan PPK, petugas pengamanan langsung (Pamsung) tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Kramat Jati juga mengalami kelelahan akut usai bertugas.
Pada Sabtu (17/2/2024) seorang Pamsung TPS 08 di Kelurahan Kramat Jati atas nama Yahya, 51, meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
Pamsung TPS Yahya diduga meninggal karena diduga kelelahan fisik mengawal logistik kotak suara Pemilu 2024 dari TPS 08 ke gudang logistik PPK Kramat Jati di kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
PPK Kramat Jati menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Yahya, dan berharap tidak ada lagi kasus petugas penyelenggara Pemilu 2024 meninggal.
Terkait pemberian santunan kepada ahli waris kepada keluarga Yahya, pihak PPK Kramat Jati sudah melakukan pendataan dan menyerahkan data guna proses administrasi santunan.
“Biasanya beliau berpartisipasi sebagai KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara), sebelumnya jadi KPPS. Memang beliau untuk proses Pemilu termasuk senior. Kami PPK Kramat Jati mengucapkan turut belasungkawa,” ucap Ahmad. (Joesvicar Iqbal)