Atas derasnya gelombang suara kritis dari berbagai kampus tersebut, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana merespon negatif. Ia menilai sikap akademisi kampus tersebut sebagai sebuah narasi politik yang diorkestrasi pihak tertentu demi kepentingan elektoral.
Beberapa kampus, seperti UGM, UI, Unhas dan Andalas menyatakan, suara kritis mereka murni untuk kepentingan bangsa dan negara. Mereka khawatir kondisi bernegara dan berdemokrasi yang tidak baik ini bisa menimbulkan kekacauan dari rakyat. (tim)