IPOL.ID – Jumlah pengamanan langsung (Pamsung) tempat pemungutan suara (TPS) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang meninggal dunia usai bertugas di Jakarta Timur bertambah.
Setelah pada Jumat (16/2) petugas Pamsung di TPS 288, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung atas nama Joni Windari meninggal dunia usai bertugas mengawal kotak suara.
Pada Sabtu (17/2) petugas Pamsung di TPS 08, Kelurahan/Kecamatan Kramat Jati atas nama Yahya, 51, meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kramat Jati, Ahmad Syairozi menjelaskan, Yahya diduga meninggal akibat kelelahan usai bertugas mengawal pengembalian kotak suara Pemilu 2024.
“Indikasinya kelelahan. Pada tanggal 15 (Februari 2024) beliau mengawal pengembalian kotak dari TPS ke gudang logistik,” ungkap Ahmad di Kramat Jati pada Selasa (20/2).
Usai mengawal pengembalian kotak suara dari TPS ke gudang logistik PPK Kramat Jati di Kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta itu, Yahya diduga sudah mulai mengalami kelelahan.
Namun pada Sabtu (17/2) saat warga di lingkungannya mengadakan kerja bakti, Yahya yang kondisinya masih belum pulih memaksakan diri membantu kerja bakti.
“Tanggal 17 ketika ada kerja bakti di lingkungan mungkin karena enggak enak (hati) beliau mencoba untuk membantu. Tapi saat proses membantu warga mengecat beliau tiba-tiba terjatuh,” katanya.
Ahmad menambahkan, kala itu pihak keluarga korban bergegas membawa Yahya ke RS Polri Kramat Jati yang berada tidak terlalu jauh dari rumah untuk mendapatkan penanganan medis.
Sayangnya setelah beberapa saat menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Yahya yang pada Pemilu 2019 sempat menjadi anggota KPPS itu meninggal.
“Saat jatuh itu kata keluarga napasnya masih ada. Tapi ketika di rumah sakit dinyatakan sudah meninggal. Saya kurang tahu waktu meninggalnya, tapi saya dapat informasi sore hari,” tutup Ahmad. (Joesvicar Iqbal)