“Mereka bilang mau kabur karena badannya ada yang sampai digosok (seterika-red), satu orang digosok. Minta izin keluar enggak bisa. Jadi intinya mereka minta tolong untuk diselamatkan warga dan polisi,” bebernya.
Vina menambahkan, menurut keterangan para korban saat diselamatkan, majikan di tempat kerja yang melakukan penganiayaan itu merupakan seorang perempuan.
Para korban mengaku sudah merencanakan untuk kabur dari rumah majikannya sejak lama, namun baru pada dini hari tadi mereka mendapatkan kesempatan buat kabur sebagai upaya menyelamatkan diri.
“Kata dia ‘kalau misalnya saya salah pas disuruh mencet air panas, enggak tahunya air dingin saya dihukum’ itu katanya korban. Saya memang melihat di pinggang ada bekas (luka bakar) seterika,” ungkap Vina.
Tidak hanya penganiayaan, selama bekerja kelima korban yang dipaksa bekerja hingga larut malam pun tidak mendapatkan upah sebesar Rp1,8 juta seperti yang dijanjikan oleh majikan. Bahkan mereka telat diberi makan.
Kini para korban sudah dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur dengan harapan agar mereka dapat mendapatkan perlindungan. Selain itu, agar kasus dugaan penganiayaan dilakukan dapat diusut tuntas aparat berwenang.