IPOL.ID – Dalam beberapa bulan terakhir, gedung DPRD DKI Jakarta mirip kuburan alias sepi karena mayoritas anggota DPRD nya rajin bolos ngantor.
Padahal, kewajiban anggota DPRD DKI setiap hari harus masuk kerja. Sayangnya, hal itu kerap diabaikan para wakil rakyat yang sudah diambil sumpah dan janji jabatan diatas kitab suci.
Sementara, setwan DPRD DKI yang mengatur pembayaran gaji para wakil rakyat. Setiap bulannya, terus membayarkan gaji bulanan dan tunjangan yang diterima 106 anggota DPRD DKI Jakarta yang ditranfer lewat bank DKI.
Melihat fenomena itu, di musim kampanye 2024,diharapkan masyarakat tidak salah pilih. Caleg incumbent yang jago bolos pun diminta untuk tidak dipilih oleh rakyat di dapilnya.
“Jangan sampai rakyat salah pilih 14 Februari mendatang. Caleg incumbent yang jago bolos jangan dipilih. Karena mereka dibayar oleh pajak masyarakat untuk menunaikan kewajibannya. Apalagi yang beragama Islam, mereka bersumpah diatas Al-Qur’an. Tentu itu bukan lah hal yang main-main,” ujar pengamat Trubus Rahadiansyah, Kamis (8/2/2024).
Menurutnya, kehadiran para wakil rakyat di gedung seharga Rp600 miliar itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat mengadukan persoalan di wilayah.
Selain itu, sambungnya lagi fungsi pengawasan terhadap jalannya pembangunan di Jakarta pun harus terus dilakukan.
“Kalau anggota DPRD nya banyak yang tidak hadir setiap hari, berarti sudah jelas. Kepemimpinan ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi sangat lemah dan tidak dianggap oleh 105 anggotanya,” bebernya.
Uniknya, kehadiran para wakil rakyat selalu lengkap tiap pekannya disaat melaksanakan kunjungan kerja ke berbagai wilayah diluar Jakarta. Selain itu, formasi lengkap 106 anggota DPRD DKI pun hanya terlihat saat pembahasan APBD DKI Jakarta diakhir tahun.
“Untuk periode yang akan datang, saya kira kalau fenomena seperti itu tetap terjadi. Rakyat harus melaporkan persoalan ini. Agar uang rakyat yang dipakai untuk gaji para wakil rakyat bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi, setiap tahunnya pembayaran gaji untuk 106 anggota berjumlah ratusan miliar,” katanya.(Sofian)