“Dari luka leher kiri sudah mengarah (ke penyebab kematian). Karena ada waktu kematian beberapa hari (sebelum jasad ditemukan) dan pembusukan perlu pemeriksaan tambahan,” terangnya.
Hariyanto menambahkan, berdasar hasil pemeriksaan Tim Dokter Forensik RS Polri Kramat Jati, IZ diperkirakan sudah meninggal dunia sejak tiga hingga lima hari sebelum jasadnya ditemukan.
Hal ini yang mengakibatkan jasad IZ sudah membengkak dan mengeluarkan bau tidak sedap saat ditemukan warga di dalam unit indekos pada Kamis (8/2/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.
“Terjadi pembusukan lanjut sekitar tiga sampai lima hari dari hari pemeriksaan,” jelasnya.
Sebelumnya, jenazah IZ ditemukan di dalam indekos di Jalan Masjid Al-Istiqomah, RT 03/06, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, pada Kamis (8/2/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.
Awal ditemukan jenazah IZ saat penghuni indekos lain di sekitar lokasi mencium aroma tidak sedap akibat proses pembusukan jenazah dari dalam unit indekos tersebut.
“Mayatnya kaku, muka tertutup bantal, ada bercak darah. Pokoknya yang ngasih tahu itu sebelahnya, bau bangkai,” tutur istri penjaga indekos, Ain pada awak media.