IPOL.ID- Status Jakarta sebagai Ibu Kota Negara segera lepas seiring dengan disahkannya UU No.3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Pemindahan ibu kota tersebut, tentu akan mengubah orientasi pembangunan Jakarta menjadi kota global (global city).
Transformasi pembangunan Jakarta menjadi kota global ini tentu tak lepas dari berbagai faktor. Hal ini termasuk hadirnya jaringan infrastruktur transportasi terkoneksi maupun fasilitas-fasilitas publik berstandar internasional di Jakarta.
Ahli Tata Kota Nirwono Yoga mengatakan, terdapat 10 kawasan di DKI Jakarta yang akan diusulkan untuk menjadi Kawasan Tematik yang akan mendukung transisi Kota Jakarta menjadi Kota Global. Salah satunya, adalah Kawasan Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang dijadikan menjadi Kawasan Tematik khusus Olahraga-MICE.
“Dengan demikian Kawasan JIS dan sekitar sebagai pusat kegiatan olahraga internasional perlu dilakukan penataan bangunan dan lingkungan,” ucap Nirwono di Jakarta, Senin (5/2/2024).
Yoga menambahkan, nantinya Jakarta juga akan menjadi pusat perhatian perkembangan kota di Indonesia yang akan bersaing dengan kota-kota besar di dunia dan setara seperti Tokyo, Jepang dan London Raya, Inggris. Dia berharap, Jakarta terus memperkuat infrastruktur untuk menjadi kota ekonomi dan bisnis setelah IKN pindah.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) Iwan Takwin mengatakan, sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 14 Tahun 2019 tentang Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium (JIS). Jakpro, lanjutnya, ditugaskan untuk membangun dan mengelola JIS.
“Sejak awal perencanaan, kehadiran JIS untuk menjadi simpul kawasan pertumbuhan kesejahteraan dan ekonomi baru di wilayah utara Jakarta. Karena, sebelum adanya kawasan JIS, kawasan ini sebelumnya merupakan lahan kosong yang malah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menjadi tempat pembuangan sampah, hingga pengolahan barang-barang rongsokan,” ungkapnya.
Dengan begitu, lanjut dia, kehadiran JIS merupakan salah satu urban regeneration atau simbol penataan kawasan yang berkelanjutan. Dengan begitu, di Selatan ada GBK dan di Utara Jakarta terdapat JIS.
Selain itu, nantinya JIS juga akan terintegrasi dengan angkutan publik (adanya halte transjakarta, stasiun kereta api, hingga LRT Jakarta), adanya kawasan komersial, hotel maupun bangungan pendukung lainnya yang akan mendukung Kawasan JIS sebagai Kawasan Olahraga Terpadu.
Masterplan untuk tahapan-tahapannya sudah ada untuk mendukung Kawasan JIS sebagai Kawasan olahraga terpadu. Kegiatan internasional pun sudah dilaksanakan di JIS.
“Jakpro sebagai badan usaha milik daerah, tidak lepas dari penugasan pembangunan publik seperti JIS. Masterplannya tidak hanya fasilitas yang berstandar internasional, melainkan pola kegiatan yang terbentuk di JIS juga akan berstandar internasional. Karena itu, Jakpro tidak hanya focus kepada aktivitasnya saja, tapi juga edukasi. Sehingga, mindset masyarakat bisa terbentuk, bahwa sebagai Kawasan olahraga terpadu dengan fasilitas pendukung di sekitar Kawasan menjadikan Kawasan ini mendukung Jakarta sebagai Jakarta Global City,” jelasnya. (Sofian)