IPOL.ID – Jajaran Polres Metro Jakarta Timur kini fokus dalam upaya untuk menekan aksi tawuran di wilayah hukumnya. Setelah sebelumnya telah mengamankan sebanyak 20 remaja akan terlibat tawuran di kawasan Cakung dan Duren Sawit.
Terkini aparat Polres Metro Jakarta Timur bakal berkomunikasi kepada para orangtua dengan memberikan pesan agar terus mengawasi anak-anak mereka dalam setiap kesempatan, tak terkecuali menjelang hari libur.
Langkah inilah yang disampaikan oleh Kapolrestro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat menghadiri pelantikan pengurus Gereja Kristen Pasundan (GKI) di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Senin (5/2).
Di hadapan para jemaat, Kombes Nicolas Lilipaly meminta para orangtua agar ikut menjaga anak-anaknya tak terlibat dalam tawuran.
“Kepada para orangtua kami berharap agar lebih mengawasi anak-anak agar tak terlibat dalam aksi tawuran. Awasi putra putri dalam setiap kesempatan terlebih di malam menjelang libur, malam Sabtu, malam Minggu, Minggu dini hari,” tutur Kombes Nicolas, Selasa (6/2).
Menurutnya, pengawasan ekstra harus dilakukan. Lantaran sebelumnya jajaran Polrestro Jakarta Timur telah mengamankan 20 remaja yang akan terlibat tawuran. Mereka diamankan dengan barang bukti senjata tajam jenis celurit yang sangat besar dan mematikan, bom molotov, air keras dan puluhan botol minuman keras.
“Bahkan ada dari mereka bertugas untuk membuat bom molotov yang nantinya akan digunakan dalam tawuran. Apalagi remaja si pembuat bom molotov itu baru berusia 14 tahun membuat (Bom molotov-red) secara otodidak, jadi anak-anak harus lebih diawasi dengan ekstra,” katanya.
Nicolas Lilipaly menambahkan, penggunaan media sosial (Medsos) yang selama ini dimanfaatkan anak-anak juga wajib menjadi perhatian para orangtua. Karena medsos inilah yang saat ini digunakan mereka dalam mencari musuh hingga janjian untuk melakukan tawuran.
“Sebelum mereka menggelar tawuran, biasanya mereka menenggak minuman keras terlebih dahulu. Jadi banyak efek negatif yang menjadi pemicu anak-anak dalam aksi tawuran. Mari sama-sama jaga anak-anak kita sekaligus untuk menjadikan Jakarta Timur bebas dari tawuran,” ajak Akpol lulusan Tahun 1997 itu.
Sekadar diketahui, dalam pelantikan pengurus itu, dua pendeta yang dikukuhkan sebagai Pendeta GKP adalah Alfa Gracia dan Natalia Kristina. Keduanya bersama puluhan pengurus lainnya juga mengaku bakal ikut mendukung program Polrestro Jakarta Timur guna menyampaikan pesan Kamtibmas. (Joesvicar Iqbal)