“Jika real count atau hitungan pasti dilakukan oleh KPU merupakan legalitas hitungan sesuai amanat konstitusi. Hasil itulah yang digunakan untuk menentukan pemenang yang sah.
Sedangkan quick count adalah metodologi ilmiah yang khusus menghitung cepat sebagai gambaran sementara.
Perbedaan antara real count dan quick count paling banyak hanya sekitar 2-3 %, artinya jarang meleset. Metodologi ini lazim diterapkan diseluruh dunia dalam suasana pemilihan umum,”katanya.
Karena itu, Mohammad Ihsan mengatakan jika dirinya meyakini hasil hitung cepat tidak akan memiliki perbedaan dengan hasil real count.
“Kami meyakini jika pada hasil penghitungan suara KPU tidak akan berbeda jauh. Saya memprediksi hanya akan ada perbedaan dua digit,” ucapnya.
Terkait dengan persentase masyarakat Betawi di Jabodetabek yang mendukung capres yang akrab disapa si Gemoy itu. Politisi muda berbakat tersebut menyebut Betawi RPG memberikan suara signifikan bagi pasangan nomor urut 02.”Kemenangan ini kemenangan rakyat Indonesia. Sesuai dengan pesan Pak Prabowo, yang menang jangan jumawa dan harus merangkul kubu yang kalah,” tutupnya. (Sofian)