Tak hanya itu, ketika melintas di lokasi pun suasana menjadi terasa teduh dan nyaman. Dan lingkungan sekitar masjid pun menjadi tambah berwarna.
“Ini sangat bagus ya ada lampion-lampion, warga di sekitar masjid kan bisa dilihat toleransinya tinggi sekali, bisa jadi contoh di wilayah lainnya mungkin ya,” tutur Andra.
Sebelumnya, sejak satu pekan terakhir Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Tjiang Kang Ho telah memasang ratusan lampion di sekitar area masjid hingga akses Jalan Tipar, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Masjid yang memadukan arsitektur agama Islam, budaya China dan Betawi ini didirikan di tengah permukiman warga mayoritas etnis Tionghoa yang menganut agama Budha dan Konghucu.
Ketua DKM Tjiang Kang Ho, Muhamad Wildan Hakiki mengatakan, pemasangan ratusan lampion menjelang Imlek dilakukan untuk menjaga budaya dan menghormati leluhur mereka.
“Sebagaimana kita tahu sebenarnya Imlek bukan hari keagamaan. Imlek itu sebenarnya tahun baru, kalau di kita kan Desember. Lampion ini enggak ada arti (agama), simbol saja, seni,” tutup Wildan. (Joesvicar Iqbal)