IPOL.ID – Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat (1/3) mengumumkan rencana merngimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, sehari setelah kematian ratusan warga Palestina ditembaki Israel saat mengantri untuk mendapatkan bantuan.
Dilansir Reuters, Biden mengatakan bahwa bantuan itu akan dikirim melalui udara dari AS akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang, namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Negara-negara lain, termasuk Yordania dan Prancis, telah melakukan pengiriman bantuan melalui udara ke Gaza.
“Kita harus berbuat lebih banyak dan Amerika Serikat akan berbuat lebih banyak,” kata Biden kepada para wartawan, seraya menambahkan bahwa bantuan yang mengalir ke Gaza masih jauh dari cukup.
Di Gedung Putih, juru bicara John Kirby menekankan bahwa serangan udara akan menjadi upaya yang berkelanjutan”
Ia menambahkan bahwa bantuan udara pertama kemungkinan besar adalah MRE militer, atau makanan siap saji.
“Ini tidak akan menjadi satu kali dan selesai,” kata Kirby.
Biden mengatakan kepada para wartawan bahwa AS juga melihat kemungkinan adanya koridor maritim untuk mengirimkan bantuan dalam jumlah besar ke Gaza.
Menurut para pejabat, pengiriman makanan melalui udara dapat dimulai paling cepat akhir pekan ini.
Sedikitnya 576 ribu orang di Jalur Gaza -seperempat dari populasi daerah kantong tersebut- tinggal selangkah lagi menuju kelaparan, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 100 orang yang mencoba mencapai konvoi bantuan di dekat Kota Gaza pada Kamis (29/2).
Warga Palestina menghadapi situasi yang semakin menyedihkan setelah hampir lima bulan perang yang dimulai dengan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.
Israel menyalahkan sebagian besar kematian pada kerumunan massa yang mengerumuni truk-truk bantuan, dan mengatakan bahwa para korban telah terinjak-injak atau terlindas.
Seorang pejabat Israel juga mengatakan bahwa pasukannya dalam respon terbatas kemudian menembaki kerumunan orang yang mereka anggap sebagai ancaman.
Amerika Serikat dan pihak-pihak lain juga berharap bantuan akan didorong oleh gencatan senjata sementara, yang menurut Biden diharapkan akan terjadi saat bulan puasa Ramadan, yang dimulai pada 10 Maret. (far)