IPOL.ID – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) DKI Jakarta dan Kantor Cabang Kebayoran Baru menyerahkan bantuan biaya pengobatan dan perawatan kepada peserta mitra Gojek driver ojek online, Bambang Supriyono, 37, yang kecelakaan di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Secara simbolis bantuan biaya sekitar Rp158 juta untuk pengobatan dan perawatan kepada peserta mitra driver Gojek tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Retno Pratiwi, didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Deny Yusyulian dan Deputi Kepesertaan Program Khusus dan Keagenan BPJS Ketenagakerjaan, I Putu Wiradana.
Turut hadir Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Kebayoran Baru, Husaini bersama jajarannya dan beberapa perwakilan dari Manajemen Gojek.
Retno menjelaskan, pada hari ini (kemarin) pihaknya bersama BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta dan BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Kebayoran Baru melakukan cek kasus peserta BPJS TK yang mengalami kecelakaan hingga mendapat pengobatan dan perawatan maksimal.
“Kepesertaan jaminan sosial ini harus dipastikan bisa melindungi pekerja, utamanya peserta BPJS TK harus terlindungi, seperti pada kasus kecelakaan dialami mitra Gojek, driver (Ojek online) Pak Bambang,” kata Retno usai menyerahkan bantuan pemberian manfaat pada peserta BPJS TK di Kebayoran Lama, Selasa (19/3/2024).
Pemerintah, lanjut Retno, telah menyusun beberapa program untuk perlindungan jaminan sosial.
“Untuk pekerja bukan penerima upah atau pekerja mandiri seperti Pak Bambang ini, ada 3 program yang diikutkan, yaitu program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) seperti yang kini dialami oleh pak Bambang dan sudah didapatkan manfaatnya, dan juga Jaminan Kematian (JKM) kemudian satu lagi yang bisa diakses untuk peserta atau pekerja mandiri ini adalah Jaminan Hari Tua (JHT),” terang dia.
Driver Gojek Pak Bambang, kata Retno, telah mengajukan klaim risiko atas kecelakaan kerja di jalan raya, transportasi online untuk pengiriman barang.
“Pak Bambang ini sudah membuktikan bahwa tak hanya mendaftar mudah tetapi mengajukan klaim pun diberi kemudahan. Ternyata manfaat diraih sampai betul-betul sembuh tanpa dikenakan biaya, sampai berfungsinya organ tubuh akibat kecelakaan dialami,” ungkap Retno.
“Mudah-mudahan dengan contoh kejadian ini bisa menumbuhkan kesadaran bagi pekerja informal atau pekerja mandiri lainnya untuk segera mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, dengan demikian dapat meningkatkan cakupan kepesertaan yang sekarang ini tidak lebih dari 10 persen dari total kepesertaan pekerja informal,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deny Yusyulian mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kepada manajeman Gojek yang sudah menyiapkan fitur mudah mendaftar dan mudah membayar.
Sehingga terbukti negara hadir melalui manajemen Gojek. Ketika mitra Gojek, driver ojek online itu mengalami musibah maka perawatan hingga pengobatan dapat terlayani dengan BPJS TK.
“Kami pastikan proses itu berjalan lancar,” ucap Deny.
“Kami berharap dengan masih banyaknya mitra Gojek belum terdaftar, semoga ini mungkin menjadi inisiatif lebih baru memberi kepastian pada saat mereka jadi driver mitra Gojek/peserta langsung terlindungi mendapatkan manfaat program ini,” jelasnya.
Dikatakannya, hal ini diinisiasi dari sekitar 500 ribu mereka yang aktif menjadi mitra Gojek, namun yang baru menjadi peserta sekitar 100 ribu. Artinya masih banyak yang belum terlindungi. Hal yang tidak diinginkan jika terjadi risiko akan menimbulkan kemiskinan-kemiskinan baru.
“Kami harapkan partisipasi manajemen Gojek untuk dapat membantu pendaftaran awal lebih wajib lagi,” ujar Deny.
Adanya program Jaminan Kecelakaan Kerja ini perawatan dan pengobatan peserta ditanggung tidak terbatas biaya. Seperti halnya dialami Pak Bambang tercover, terlebih BPJS TK sudah mempunyai jaringan rumah sakit di Jakarta. Seperti Rumah Sakit (RS) Eka Hospital Permata Hijau yang pembiayaannya cukup mahal.
“Pak Bambang ini diberi pelayanan sampai sembuh, dari pasang pen hingga dicabut pen dan sampai kondisinya bisa pulih seperti diharapkan Ibunda Pak Bambang. Selain itu, peserta juga diberikan santunan karena tidak mampu bekerja”.
Kepala Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Jakarta Kebayoran Baru, Husaini mengingatkan bahwa setiap pekerjaan terlepas dari apapun profesinya, selalu memiliki risiko yang bisa berakibat buruk bagi keberlangsungan hidupnya.
Musibah kecelakaan kerja bisa saja terjadi kepada siapapun, dimanapun dan kapanpun.
“Untuk itu, kepada setiap pekerja agar memastikan dirinya sudah terlindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan, agar bisa kerja keras bebas cemas,” imbau Husaini.
Sementara itu, Peserta BPJS TK Cabang Kantor Kebayoran Baru/driver Gojek, Bambang Supriyono mengungkapkan kronologis kecelakaan dialaminya. Saat itu dia hendak pulang kerja hingga terjadi kecelakaan. Motornya terserempet mobil di sekitar underpass di kawasan Mall Gandaria City pada November 2023, hingga dia tak sadarkan diri dan dibawa ke Eka Hospital Permata Hijau.
“Saat itu saya tidak ada kepikiran harus cari uang dari mana buat biaya pengobatan,” kata Bambang sedih didampingi Ibunda tercinta Sukastini, 67.
Kini Bambang sudah dapat kembali bekerja dengan motor listrik yang dia sewa di sekitar rumah kontrakannya di Jalan Kemandoran VIII, Gang Keranti, No. 108, RT 10/11, Kel. Grogol Utara, Kec. Kebayoran Lama.
“Alhamdulillah senang bisa tercover dari awal seluruh biaya pengobatan dan perawatan, total mencapai sekitar Rp160 juta, terima kasih BPJS TK,” ucap pria asal Madiun, Jawa Timur itu.
Belum lagi, katanya, dia masih harus melakukan terapi, kontrol pen yang terpasang di bahu dan tangan kirinya. Karena tangannya masih tidak bisa ditekuk, belum bisa mengangkat beban yang berat.
“Dengan menjadi peserta BPJS TK ini sangat membantu, bisa dibayangkan kalau tidak mendaftar BPJS TK dari Gojek, sejak 2019 awal saya jadi driver Gojek. Dari hati memutuskan ikut peserta BPJS, mana tahu rencana ke depan. Manfaatnya dapat dirasakan, ternyata berguna juga,” tukasnya.
Sehingga dia menyarankan kepada driver ojek online lainnya untuk dapat ikut bergabung menjadi peserta BPJS TK.
“Karena kalau pasif rugi, mending langsung aktif ikut, walau nominalnya gak seberapa tapi bisa tercover. Apalagi saya dibantu sejumlah uang saat tidak mampu bekerja, selama tidak kerja dapat santunan dari BPJS TK, cukup terbantu meski kecil manfaatnya besar, saya sarankan teman-teman driver Gojek cepat gabung agar di jalan terlindungi,” pungkasnya. (Joesvicar Iqbal/msb)