IPOL.ID – Seorang teroris, yang tercatat sebagai warga negara Rusia, diringkus otoritas keamanan Rusia karena berencana melakukan serangan terhadap kereta api Trans-Suberia.
Pelaku direkrut oleh intelijen Ukraina di Lvov, menjalani pelatihan sabotase, dan dikirim ke Rusia untuk melakukan serangan teror menggunakan bahan peledak rakitan di kereta api yang mengantarkan kargo untuk operasi militer khusus.
Menurut Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), serangan teroris di Jalur Kereta Trans-Siberia di Ural dibangun oleh agen intelijen militer Ukraina, kata kantor pers FSB kepada TASS pada Sabtu (16/3/2024).
“FSB telah menahan seorang warga negara Rusia kelahiran 1962 yang merencanakan serangan teror di pusat kereta api Trans-Siberian Railroad di Wilayah Sverdlovsk atas tugas dari Departemen Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina,” ungkap kantor pers dalam sebuah pernyataan.
Warga negara Rusia tersebut direkrut oleh intelijen Ukraina di Lvov, menjalani pelatihan sabotase dan dikirim ke Rusia. Ia berencana melakukan serangan teror dengan menggunakan bahan peledak rakitan pada kereta api yang mengantarkan kargo untuk operasi militer khusus.
“Tersangka mengakui kesalahannya dan bekerja sama dengan tim investigasi,” kata kantor pers.
Selama tindakan investigasi, para penyelidik menyita peralatan komunikasi dari tersangka untuk melakukan kontak rahasia dengan atasannya. Sebuah alat untuk menggelincirkan kereta api dan uang yang ditransfer oleh intelijen Ukraina untuk merencanakan dan melakukan kejahatan.
Penyidik telah membuka penyelidikan pidana terhadap tersangka berdasarkan bagian 3, Pasal 30 dan bagian 2, Pasal 205 KUHP Rusia (“Percobaan Tindakan Teroris”). Tersangka telah ditahan. Tindakan terus dilakukan untuk mendokumentasikan aktivitas kriminal tersangka, kata kantor pers. (ahmad)