IPOL.ID- Beberapa pekan terakhir, aksi demonstrasi menolak hasil pemilu 2024 terus mewarnai berita di sejumlah media.
Tidak hanya ke KPU dan Bawaslu, aksi pun dilakukan ke gedung DPR/MPR di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Aksi demo yang dilakukan hampir setiap hari itu pun terus menjadi perhatian masyarakat. Sebab, dampak yang ditimbulkan dari aksi tersebut, yakni kemacetan di sejumlah ruas jalan.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto. Dirinya memilih tak ambil pusing terkait maraknya unjuk rasa yang berdalih menolak hasil Pemilu 2024 curang.
Menurut Hadi, jika melihat di lapangan, masyarakat sudah fokus mencari nafkah, tidak terpengaruh dengan isu yang ramai di publik.
“(Demo-demo) Itu kan riak-riak kecil, riak-riak kecil. Tapi kalau di masyarakat, saya turun ke lapangan, saya lihat masyarakat juga ramai mencari nafkah dengan tenang, tidak mempermasalahkan lagi masalah-masalah pemilu, aman semuanya,” kata Hadi di Kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa, (5/3/2024).
Mantan Panglima TNI itu mengimbau kepada semua pihak untuk menunggu pengumuman resmi hasil Pemilu dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 20 Maret 2024.
Jika ada dugaan pelanggaran Pemilu, lanjut dia, tempuh melalui jalur konstitusional yaitu bawa ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Apabila ada permasalahan sengketa pemilu disalurkan melalui Bawaslu dan MK. Ini adalah secara hukum, semuanya kita pandang secara hukum dan kondisi sampai saat ini aman,” tegas dia.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) ini juga enggan menjawab dugaan penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Sirekap KPU. Hadi kembali menegaskan, sebaiknya menungu pengumuman resmi dari KPU.
“Kita lihat nanti hasil dari KPU aja ya. (Dugaan kecurangan) Kan ini hanya spekulasi. Itu kan harus dibuktikan. Kan baru diduga, asumsi namanya,” kata Hadi.(sofian)