IPOL.ID – Dalam kasus pembunuhan keji dilakukan tiga pelaku terhadap Indriana Dewi Eka Saputri, 23. Hal itu menyisakan kesedihan mendalam yang tidak akan pernah pudar bagi orangtua korban yang meminta para pelaku mendapat ganjaran hukuman mati.
Korban pembunuhan Indriana sejatinya sudah lama bermimpi ingin membahagiakan orangtuanya hingga membangun sebuah masjid.
Sejak bekerja sebagai marketing satu perusahaan di kawasan Sudirman Central Busines District (SCBD), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 2019 silam Indriana sudah bercita-cita akan membahagiakan Bapak Ibunya yakni Mohamad Roi, 56, dan Endang Tatik, 54.
Cita-cita itu bahkan dituliskan Indriana pada papan tulis di atas tempat tidur pada unit kontrakan berukuran 4×2 meter di RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.
Pada bagian atas papan tersebut tertulis Bismillahirrahmanirrahim, dan di bawahnya tertulis selawat Nabi Muhammad SAW. Lalu tercantum cita-cita Indriana ingin membahagiakan kedua orangtuanya di awali kata dream atau mimpi.
“Ibu (punya) rumah (di) Jawa (Rp100 juta). Punya rumah sendiri (Rp1,5 M). Pajero Sport (2020),” tulis Indriana sebagaimana terlihat pada papan tulis di unit kontrakannya di kawasan Jatinegara, Senin (4/3).
Kendati ketiga cita-cita yang ditulis menggunakan spidol berwarna pink kini mulai tampak pudar. Namun semangat Indriana tak pernah pudar.
Tepat di bawah tiga tulisan cita-citanya itu, Indriana menuliskan kalimat ukuran lebih besar menggunakan tinta berwarna biru yang isinya ingin membuat Ibundanya bahagia.
“Buat Ibu bahagia dan bangga. Ibu harus lihat Indri sukses, untuk Ibu,” tulis Indriana semasa hidup.
Sedangkan pada kalimat selanjutnya tertulis motivasi yang ditujukan untuk Indriana sendiri, isinya bahwa dia dapat membuktikan diri dan bukan orang yang dapat diremehkan.
Terlihat pada bagian sisi kiri papan tulis yang berisi target kerjanya sebagai marketing bahwa dia harus mendapat investor agar dapat membuktikan diri lewat hasil kerjanya.
“Semangat Indriana. Doa dan usahanya kencengin,” tulis Indriana.
Tak hanya ingin membahagiakan kedua orangtuanya, masih pada papan tulis yang tergantung di atas tempat tidur Indriana juga menuliskan cita-citanya untuk membangun sebuah masjid.
Papan tulis itu masih tergantung pada unit kontrakan tempat dia bersama kedua orangtuanya tinggal, Roi yang bekerja sebagai tukang ojek dan Endang sebagai Ibu rumah tangga.
“Bangun Masjid,” tulis Indriana.
Sehingga apa yang selama ini ditulis oleh buah hatinya tersebut, cita-cita yang mulia, akan selalu menjadi kenangan bagi keluarga. “Ya itu semua ditulis oleh Indriana yang juga menjadi tulang punggung keluarga,” ucap Ibu korban Indriana, Endang sedih. (Joesvicar Iqbal)