IPOL.ID – Sekolah dan guru menjadi penggerak utama literasi jaminan sosial pelajar di seluruh Indonesia. Untuk itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag), Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program bertajuk “Sosialisasi Implementasi Modul P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)” kepada perwakilan guru dan siswa se Indonesia secara hybrid di Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Modul P5 ini dirancang untuk dapat memberikan edukasi literasi kepada pendidik jenjang SMA dengan 9 aktivitas yang saling berkesinambungan. Melalui modul ini diharapkan siswa-siswa SMA dapat menerapkan ilmu yang didapat dan mengetahui isu pentingnya literasi perlindungan jaminan sosial, klasifikasi, manfaat dan dampak ketika tidak adanya literasi jaminan sosial.
“Kita semua turut serta mendorong internalisasi jaminan sosial dalam dunia pendidikan, di antaranya melalui modul projek penguatan profil pelajar pancasila muatan jaminan sosial. Sekolah dan guru menjadi penggerak di dalam modul ini, kan kontak mereka lebih banyak dengan generasi muda,” jelas Ketua DJSN Agus Suprapto dalam sambutannya.