IPOL.ID – Tujuh korban kebakaran toko figura Saudara Frame di Jalan Mampang Prapatan Raya, No. 31-32, Kelurahan/Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, diserahkan ke keluarga.
Saat proses penyerahan tujuh jenazah di RS Polri Kramat Jati pada Jumat (19/4) sekitar pukul 22.51 WIB, pihak keluarga yang datang tampak tidak kuasa menahan tangis.
Tangis mereka pecah ketika melihat peti jenazah yang tertera label nama anggota keluarganya dibawa keluar dari ruang Instalasi Forensik untuk dimasukkan ke mobil jenazah.
Sejumlah psikolog RS Polri Kramat Jati yang bertugas mendampingi saat penyerahan jenazah tampak berupaya menguatkan pihak keluarga agar tidak larut dalam duka.
Proses penyerahan jenazah diawali dari tiga jenazah asisten rumah tangga (ART) yang bekerja pada toko bingkai, yakni Jesica Ramadhani, 18, yang dibawa ke Lampung.
Kemudian jenazah Sella Sayolla Fitria, 20, dibawa ke Bogor, dan jenazah Indah Ayu Tiara Astuti, 25, yang dibawa pihak keluarga ke Wonogiri, Jawa Tengah, untuk dimakamkan.
Setelah tiga jenazah ART yang dibawa menggunakan mobil jenazah relawan tersebut, barulah empat jenazah satu keluarga pemilik toko bingkai diserahkan kepada pihak keluarga.
Jenazah Phang Ji Men, 75, yang merupakan kakek, Henni, 39, dan dua anaknya Austin Raizel Yap, 7, serta Riichi Kyle Yap, 2, diserahkan secara bertahap sekira pukul 23.03 WIB.
Namun untuk jasad Riichi digabungkan dengan sang ibunda pada satu peti jenazah, sehingga total ada tiga peti jenazah dalam penyerahan jenazah keempat korban.
Jenazah Phang Tji Men, Henni, Austin Raizel Yap, dan Riichi Kyle Yap tersebut dibawa menggunakan mobil jenazah dari Yayasan Jabar Agung, Rumah Duka Jelambar.
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menerangkan, ketujuh jenazah diserahkan usai dinyatakan teridentifikasi menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI).
Ketujuh korban dinyatakan teridentifikasi menggunakan pencocokan data gigi antemortem dengan postmortem, serta data sekunder berupa properti atau barang pribadi dikenakan.
“Kalau dikenali dengan wajah engga bisa (karena mengalami luka bakar). Jadi ada propertinya, ada giginya yang masih bisa kita identifikasi,” ungkap Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jumat (19/4).
Selain jenazah RS Polri Kramat Jati menyatakan juga menyerahkan properti atau barang pribadi seperti kalung, perhiasan, pakaian yang terakhir dikenakan korban saat kejadian.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa kebakaran melanda Rumah Tinggal dan Toko Saudara Frame (Ruko) penjual bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, No. 31-32, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (18/4) malam. Kuat diduga kebakaran dipicu karena ledakan kompresor.
Awal kejadian kebakaran ruko frame itu, terdengar ledakan saat salah satu karyawan menyemprotkan bensin ke kayu ring kemudian percikan api muncul hingga api membesar.
“Saksi 1 selaku karyawan menerangkan pada saat saksi bekerja di basement korban atas nama Suwandi menyemprotkan cairan berupa bensin ke kayu ring dekat kompresor karena ingin mengusir rayap, dan ada salah satu karyawan yang juga sedang membetulkan kompresor. Tiba-tiba ada percikan api mengenai area terkena bensin dan api menyambar dan membesar,” ujar Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol David Kanitero kepada wartawan, Jumat. (Joesvicar Iqbal)