IPOL.ID – Pemerintah Kabupaten Kukar menetapkan fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 pada sektor ketahanan pangan. Langkah strategis ini diambil untuk mewujudkan visi Kukar sebagai lumbung pangan utama Kalimantan Timur (Kaltim) dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami bertekad kuat untuk memprioritaskan pengembangan pangan. Ini adalah langkah penting dalam mewujudkan Kukar sebagai pusat ketahanan pangan di wilayah ini,” ungkap Bupati Kukar, Edi Damansyah.
Pembangunan lima kawasan pertanian terintegrasi di Kecamatan Tenggarong Seberang, Muara Kaman, Loa Kulu, Sebulu, dan Marangkayu telah menjadi fondasi awal. Inisiatif ini dilanjutkan dengan peningkatan infrastruktur, termasuk pembangunan jalan usaha tani sepanjang 120 kilometer dan pembangunan embung serta saluran irigasi.
Edi menambahkan, “Tahun-tahun sebelumnya kami fokus pada infrastruktur dasar. Untuk 2025, kami akan lebih mengutamakan pengembangan pangan, yang kami anggap sebagai kebutuhan pokok.”
Dalam upaya merealisasikan mimpi besar ini, Edi menekankan pentingnya perencanaan yang matang. Ia meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memperdalam rencana kerja 2025, yang saat ini masih bersifat umum dan memerlukan detail yang lebih spesifik.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045 telah disusun berdasarkan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Namun, Edi mengkritik bahwa usulan dari seluruh OPD yang tercatat menelan biaya sekitar Rp 12 triliun, sementara pendapatan daerah diperkirakan hanya sekitar Rp 9 triliun.
“Maka dari itu, saya menekankan pentingnya menentukan prioritas. Kami sedang berupaya meningkatkan produktivitas pertanian,” tegas Edi.
Dengan komitmen kuat dari pemerintah daerah, Kukar berambisi menjadi pionir dalam ketahanan pangan, tidak hanya untuk Kaltim dan IKN, tetapi juga sebagai model bagi daerah lain di Indonesia. (adv)