Hasilnya, 173 kasus stunting telah teridentifikasi di 7 desa. “Ini bukti nyata dari kerja keras kami. Setiap kasus adalah prioritas dan mendapat perhatian penuh,” ungkap Fadlhi.
Pendidikan nutrisi menjadi salah satu pilar penting. “Kami tidak hanya fokus pada asupan gizi, tapi juga bagaimana masyarakat memahami dan menerapkan prinsip nutrisi yang baik,” tutur Fadlhi.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Muara Wis bertekad menjadi kecamatan yang bebas dari stunting. “Kami akan terus bergerak, berinovasi, dan berkolaborasi. Untuk anak-anak kami, untuk masa depan yang lebih cerah,” pungkas Fadlhi.
Komitmen dan kerja keras Muara Wis patut menjadi inspirasi bagi kecamatan lain dalam memerangi stunting. Dengan langkah yang terukur dan sinergi yang kuat, harapan untuk generasi yang lebih sehat dan cerdas semakin nyata. (adv)