bersama:
Anggawira
Sekjen Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
IPOL.ID – Jumlah pemudik dipastikan meningkat signifikan dari tahun sebelumnya. Bila 2023 jumlah pemudik mencapai 134 juta orang, maka 2024 Kemenhub memprediksi akan ada 193 juta perpindahan orang dari satu daerah ke daerah lainnya.
Dari sisi ekonomi, tradisi pulang kampung saat Idul Fitri, menjadi momentum redistrisbusi perekonomian. Kemenparekraf, Kadin dan beberapa lembaga lain menyebut potensi perputaran uang selama Ramadan dan libur Lebaran 2024 mencapai lebih dari Rp276 triliun. Hal ini tentu akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Dikutip Kemenkeu, setidaknya ada tiga esensi ekonomi dari tradisi mudik Lebaran. Pertama, aktivitas mudik (termasuk arus balik) akan menciptakan perputaran uang yang begitu besar dan cepat (velocity of money). Puluhan bahkan ratusan triliun rupiah akan berpindah tangan dari kota ke kota, atau dari kota ke desa-desa.
Kedua, tradisi mudik juga berpengaruh positif pada keberadaan infrastruktur. Tak jarang, datangnya aktivitas mudik mengharuskan pemerintah memperbaiki dan menambah kondisi infrastruktur yang ada, mulai dari pembangunan jalan darat, rel kereta api, jembatan, bandar udara, hingga pelabuhan laut. Hal ini tentu positif untuk sektor infrastruktur itu sendiri maupun sisi ketepatan penyerapan anggaran.