“Setelah dihancurin baru gerobaknya diterbalikan ke got. Yang melakukan perusakan satu orang saja, dua temannya diam saja sambil melihat di lokasi,” ungkap Mamat.
Saat kejadian korban hanya bisa pasrah melihat gerobak dagang yang digunakan untuk mencari nafkah dirusak, pun dengan warga sekitar tidak dapat menghentikan aksi penyerangan.
Baik Udin dan warga di sekitar lokasi hanya bisa diam lantaran khawatir bila melakukan perlawanan maka pelaku yang membawa senjata tajam justru menyerangnya.
“Pak Udin enggak kabur, tetap di situ. Dia mau bilang apa karena pelaku bawa celurit. Dia enggak luka. Waktu kejadian banyak orang (warga), mereka juga takut,” tukas Mamat.
Usai melakukan aksinya pelaku bersama dua temannya pergi dari lokasi meninggalkan korban yang dalam keadaan syok karena melihat gerobak dagangnya dirusak.
Pada hari kejadian pihak keluarga korban sudah melaporkan kasus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur dengan harapan pelaku dapat ditangkap.
CCTV yang merekam saat pelaku berjalan menenteng sebilah celurit pun sudah diserahkan sebagai barang bukti atas laporan kasus penyerangan dan perusakan gerobak dagang.