IPOL.ID-Pengelola Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, bakal melakukan evaluasi usai kasus penyandang disabilitas dilarang memesan taksi online belum lama ini.
Kepala Terminal Kampung Rambutan, Yulza Ramadhoni menegaskan, evaluasi dilakukan meliputi penataan perpindahan moda transportasi bagi penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang baru tiba.
Khususnya moda transportasi taksi offline dan taksi online yang menjadi pilihan penumpang bus AKAP untuk melanjutkan perjalanan dari Terminal Kampung Rambutan menuju rumahnya.
“Karena sampai saat ini opini yang berkembang di taksi online ketika mau menjemput penumpang takut terjadi perselisihan dengan taksi offline,” ujar Yulza pada awak media di Jakarta Timur, Selasa (23/4).
Terminal Kampung Rambutan menyatakan baik sopir taksi offline dan online dapat mengantarkan penumpang ke area keberangkatan, serta menjemput di area kedatangan bus AKAP.
Hanya saja belum ada titik penjemputan atau pick up dan titik drop off khusus untuk penumpang taksi online, sehingga dalam beberapa kasus terjadi perselisihan dengan taksi offline.
Terminal Kampung Rambutan menyatakan masih perlu melakukan pembahasan lebih lanjut dengan berbagai pihak untuk dapat menentukan adanya titik pick up dan drop off penumpang online.
“Kami masih koordinasi lebih lanjut untuk pelayanan titik drop off atau pick up di area terminal agar penumpang nyaman. Karena memang mayoritas penumpang membawa barang banyak,” katanya.
Yulza menegaskan kembali bahwa untuk sementara pihaknya mengimbau penumpang taksi online yang mendapat intimidasi saat melakukan pemesan segera melapor ke petugas di terminal.
Warga dapat melapor ke petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku pengelola, atau jajaran Polsek Ciracas pada Pos Polisi Sub Sektor Terminal Kampung Rambutan.
“Sudah tidak perlu takut lagi menggunakan taksi online. Bilamana penumpang kebingungan bisa menghubungi kami petugas terminal maupun kepolisian untuk diarahkan di pick up dimana,” tukasnya.
Penumpang bus AKAP yang hendak melanjutkan perjalanan menuju rumahnya juga dapat menggunakan armada mikrotrans atau Transjakarta sudah tertata di area AKDP.
Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video merekam penyandang disabilitas terlibat cekcok dengan pria diduga pengemudi taksi offline di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Berdasarkan rekaman video tampak penyandang disabilitas tunadaksa mengenakan tongkat siku terlibat cekcok dengan pria mengenakan baju putih di area kedatangan penumpang bus AKAP pada Sabtu (20/4).
Dalam narasi di media sosial disebutkan pria pengemudi taksi offline melarang pengemudi taksi online yang hendak mengantarkan disabilitas itu dari Terminal Kampung Rambutan.
Pengemudi taksi offline juga diduga meminta penyandang disabilitas tunadaksa itu berjalan ke luar dari area Terminal Kampung Rambutan bila ingin memesan taksi online.
Penyandang disabilitas pengguna tongkat yang datang bersama perempuan membawa barang bawaan pun terpaksa harus berpanas-panasan berjalan menuju ke luar area Terminal Kampung Rambutan. (Joesvicar Iqbal)