IPOL.ID – Petugas Lapas Kelas I Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur, membagikan sebanyak 250 paket takjil kepada warga di Jalan Bekasi Timur Raya pada Senin (1/4) sore. Takjil dibagikan ada berupa roti olahan narapidana.
Kalapas Kelas I Cipinang, Enget Prayer Manik menjelaskan, takjil dibagikan hasil patungan para pegawai lalu diolah menjadi menu makanan oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Dalam kesempatan itu, pembagian takjil dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-60 diperingati tanggal 27 April, sekaligus menunjukkan hasil pembinaan para WBP.
“Takjilnya ada minuman ringan kemasan kue, dan roti. Untuk roti adalah hasil produksi WBP yang sudah kita bina dan beri pelatihan kuliner,” ujar Enget di Jakarta Timur, Senin (1/4) sore.
Melalui takjil menu olahan WBP Lapas Kelas I Cipinang ingin menunjukkan para narapidana adalah orang-orang yang dapat berbuat baik, bukan penjahat sebagaimana cap masyarakat.
Takjil menu olahan WBP Lapas Kelas I Cipinang ini juga menjadi bukti makanan dikonsumsi para narapidana di Lapas seluruhnya layak konsumsi dan memenuhi standar kesehatan.
Upaya pembinaan dan pelayanan kepada seluruh WBP sesuai dengan slogan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yakni Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif atau PASTI.
“Tahun ini hari bhakti pemasyarakatan mengambil tema Pemasyarakatan Pasti Semakin Berdampak. Artinya Lapas Cipinang ingin lebih memastikan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.
Khususnya dengan memberikan pembinaan-pembinaan agar para WBP yang telah menjalani masa tahanan di Lapas Kelas I Cipinang nantinya dapat diterima kembali di masyarakat.
Terkait bentuk kepedulian sosial terhadap warga di sekitar Lapas Kelas I Cipinang, pihaknya memberikan santunan kepada 25 anak yatim piatu.
Anak-anak yatim piatu warga Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, yang bermukim di sekitar Lapas Kelas I Cipinang.
“Ini bentuk bakti kita kepada masyarakat. Saya harap teman-teman di lapangan (pegawai di Lapas Kelas I Cipinang) dapat mengimplementasikan slogan PASTI Ditjen PAS,” pungkasnya. (Joesvicar Iqbal)