IPOL.ID – Viral di media sosial video siswa SMP berinisial MFP (15) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga dikeroyok oleh sejumlah pelajar di salah satu kompleks perumahan.
Dalam unggahan akun Instagram @kabarnegri pada Kamis (25/4/2024), terlihat korban sedang berjalan, lalu dipanggil. Korban berhenti lalu langsung diserang oleh sejumlah remaja.
Akibatnya, korban terlempar jatuh ke pagar rumah warga dan merintih kesakitan. Tak puas, beberapa pelaku terus mendekati korban dan menganiayanya.
Tidak lama pemilik rumah keluar karena mendengar keributan dan membubarkan para pelaku. Mereka pergi dan meninggalkan korban yang terkapar di dekat pagar.
“Kemarin kejadiannya (Senin) sekitar pukul 11.00 WITA,” ucap Syaharuddin warga sekitar, dikutip pada Kamis (25/4/2024).
Lanjut Syahruddin mengatakan pengeroyokan terjadi di depan rumah milik Komisioner KPU Sulsel, Rommy Hermanto.
“Saya tidak kenal pelaku. Lokasinya itu di depan rumah Pak Rommy. Itu rekaman video yang beredar juga hasil CCTV rumah Pak Rommy,” jelasnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana saat diwawancara membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan pihaknya telah berhasil mengamankan kelima pelaku.
Empat dari lima pelaku dikatakan masih berstatus pelajar masing-masing berinisial SW (15), RN (15), RW (14) dab RZ (14). Sementara satu lainnya inilah FT (16) tidak sekolah.
“Pelakunya sudah berhasil kita amankan. Unit Jatanras mengamankan pelaku berdasarkan hasil penyelidikan di Jalan Taman Saul Tanah, Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Makassar,” ujar Devi pada wartawan, dikutip pada Kamis (25/4/2024).
Devi menjelaskan, kelima pelaku itu diamankan usai korban melaporkan tindak pidana penganiayaan yang dialaminya dengan nomor laporan: LP/B/710/IV/SPKT/Polrestabes Makassar/Polda Sul-sel, tanggal 22 April 2024.
Akibat penganiayaan tersebut, korban dikatakan sempat mengeluhkan sakit di bagian pinggang. Namun saat ini korban MFP sudah bisa kembali beraktifitas seperti biasa usai menjalani perawatan.
“Kondisi korban setelah dilakukan pengobatan, korban sudah kembali melakukan aktifitas seperti biasa. Dalam video pelaku ada lima orang, masih kita dalami,” ucapnya.
Dari hasil interogasi penyidik, Devi menyebut pelaku mengakui dan membenarkan telah menganiaya korban secara bersamaan-sama. Mulai dari menendang punggung hingga muka korban.
“Pelaku mengakui dirinya telah melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap korban,” sebutnya.
Sementara motif penganiayaan itu dipicu pelaku sakit hati lantaran korban disebut sering memalak atau meminta uang kepada salah satu korban. Pelaku berteman pun mendatangi korban dengan niat balas dendam.(Vinolla)