IPOL.ID- Mundurnya Ketua Umum PBB dari posisi orang nomor 1 dipartai berlambang Bulan dan Bintang pasca memenangkan capres Prabowo dalam sidang PHPU pilpres 2024 di MK menimbulkan sejumlah spekulasi.
Sejumlah kalangan menilai, pengunduran diri ini terkait erat dengan posisi baru yang akan diterima Yusril Ihza Mahendra pada kabinet Prabowo-Gibran.
Adanya pandangan itu diakui Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PBB, Novi Hariyadi.
Menurut Novi, selain karena keinginannya fokus dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Keinginan utama Yusril Ihza Mahendra mundur dari PBB agar adanya regenerasi kepemimpinan dalam tubuh partainya.
“Keputusan Prof Yusril mundur karena merasa sudah terlalu lama memimpin PBB. Ditambah, adanya keinginan Yusril Ihza Mahendra untuk fokus membangun negara pada pemerintahan Prabowo – Gibran kedepan,” ujar politisi muda tersebut.
Dia menambahkan, PBB merupakan partai terbuka, dalam kaitan itu dipandang Novi pergantian jabatan dalam tubuh PBB merupakan hal yang biasa. “Pergantian pimpinan dalam sebuah parpol adalah hal yang dinamis dan biasa, tentunya agar terjadi perubahan yang positif dan mampu mencapai target-target yang diinginkan partai,” ujar Novi Hariyadi.